JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN -Ribuan orang menghadiri talkshow milenial yang dihadiri para pendukung Jokowi-Amin. Pembicara yang mendatangkan Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. TGH Muhammad Zainul Majdi dan KH Abdul Karim, semakin meriah dengan kehadiran Sudjiadmi Notomiharjo ibunda Jokowi. Selain dari kalangan anak muda Sragen, juga para kader para partai pendukung dan relawan Jokowi-Amin, Sragen.
Talkshow bertema “Berani Bermimpi dan Bercita-cita Besar Demi Masa Depan untuk Indonesia Maju”, dengan sub tema “Jangan Takut dan Bersedih, Allah Bersama Kita”, lebih menekankan pada sosok Jokowi dalam melawan hoax, fitnah maupun kabar bohong dalam pertarungan pilpres 2019.
Dalam kesempatan itu TGB mengatakan, salah satu ciri pemimpin yang baik adalah shaleh, muslih atau orang yang sanggup untuk memperbaiki. Sekarang ini banyak orang baik tetapi belum tentu bisa memperbaiki. Ada orang yang baik untuk dirinya, selalu menjaga shalat lima waktu dan menjaga dzikir, istighfar dan ibadahnya. Tetapi dia memilih untuk menjauh dari masyarakat karena tidak memiliki kesanggupan memperbaiki masyarakat. Orang seperti itu shaleh tapi belum muslih.
“Jokowi adalah orang baik yang shaleh dan muslih,” kata TGB.
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengaku sangat terkesan dengan Jokowi, yang interaksi pertamanya pada 2014, saat dia masih menjabat. Kala itu Jokowi sebagai presiden dan melakukan kunjungan kerja ke NTB. Pada awal 2015 itu Jokowi datang dan berkata siap membantu apapun program dia sepenuhnya akan mendukung dengan seluruh wewenang dan kemampuan yang dimiliki.
“Itu kalimat pertama dari Jokowi, saat berjumpa dengan saya, ketika saya masih Gubernur NTB. Itu yang membuat saya sangat terkesan,” katanya.
Padahal pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 NTB adalah daerah dimana Jokowi kalah paling telak persentasenya di seluruh Indonesia, yakni hanya mendapat 27% suara. Sementara Gus Karim mengatakan, Jokowi adalah sosok muslim yang tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu. Bahkan dia juga rajin shalat tahajud. Jokowi juga gentur puasanya, bahkan tidak hanya puasa di saat Ramadan saja. Jokowi kalau bulan Rajab seperti sekarang ini, sering puasa.
“Jokowi adalah sosok muslim yang membawa agamanya tidak terpengaruh orang-orang di sekitarnya,” katanya.
Ketua panitia acara Suparno mengatakan, dalam kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 3 ribu orang. Mereka hadir dari kader partai pengusung maupun relawan Jokowi dan kalangan anak muda milenial Sragen.
“Acara ini lebih mengenalkan sosok Jokowi untuk lebih melawan berita-berita hoax yang menyerang calon presiden nomor satu ini,” papar Suparno yang juga sekretaris DPC PDIP Sragen. (ars/bis)