Implementasi PPK di Kelas 5 SD Berbantuan Media Komik

Setyasih Widodo, S.Pd.SD SDN Mangli Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang

Salah satu implementasi kurikulum 13 yakni penekanan pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK: yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Tak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja, namun guru mampu berperan sebagai fasilitator yang membantu anak didik mencapai target pembelajaran. Guru juga harus mampu bertindak sebagai penjaga gawang yang membantu anak didik menyaring berbagai pengaruh negatif yang berdampak tidak baik bagi perkembangannya. Seorang guru juga mampu berperan sebagai penghubung anak didik dengan berbagai sumber-sumber belajar yang tidak hanya ada di dalam kelas atau sekolah. Dan sebagai katalisator, guru juga mampu menggali dan mengoptimalkan potensi setiap anak didik.

Baca juga:  Belajar Mudah Matematika dengan Photomath

 Mengingat begitu urgennya PPK, oleh karenanya SDN Mangli Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang berusaha membuat pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai PPK siswa kelas 5 pada tema 9 sub tema 1 pada muatan PPKn materi “Penerapan Nilai- Nilai Persatuan dan Pesatuan” melalui pendekatan kontektsual learning dengan media komik.

 Menurut Elaine B. Johnson pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya (2007:14). Pembelajaran Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu para guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Baca juga:  Picture And Picture Tingkatkan Hasil Belajar Qadha dan Qadar

Mengapa penulis menggunakan media komik? Menurut penulis komik adalah bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikaian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Nilai edukasi komik dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai (2002:68) menyatakan media komik dalam proses belajar menciptakan minat para peserta didik, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresiasinya.

iklan

Gambar yang disajikan dalam komik PPKn berbentuk kartun, hal ini dikarenakan gambar-gambar kartun disukai oleh siswa. Fungsi gambar tersebut hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan. Gambar dibuat sesedehana mungkin, sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam menggambar komik. Sedangkan materi PPKn disajikan melalui percakapan dari tokoh-tokoh dalam komik

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan kontektsual learning dengan media komik yaitu Pertama, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta materi yang akan disampaikan kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 4 siswa, ada pembagian tugas dalam satu kelompok (ada yang menggambar, mewarnai, dan juga memberi dialog). Kedua, siswa menentukan plot, plot adalah struktur rangkaian urutan dalam cerita, bagaimana bermula, apa inti cerita dan siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita. Ketiga, saat memulai membuat komik, gunakanlah pensil untuk meminimilisasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Buat draft berupa kotak frame, layout halaman, kemudian mulailah menggambar tokoh-tokoh di dalamnya, bagaimana posenya, ekspresinya dan di mana posisi balon kata (dialog) ataupun kotak keterangan narasi. Keempat, mewarnai gambar dengan memilih warna-warna yang menarik. Kelima, memberikan dialog sesuai materi.

Baca juga:  Pembelajaran Lebih Efektif dengan Sistem Face to Face

Setyasih Widodo, S.Pd.SD

SDN Mangli Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang

iklan