Ingatkan Pemimpin Bibit, Bebet dan Bobot

Hendry Indraguna Tunggu Keputusan PDIP

Henry Indraguna
Henry Indraguna

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Bakal calon Wakil Walikota Solo, Henry Indraguna menegaskan ia masih menunggu rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Pihaknya pun mengaku legowo dan siap menerima apapun keputusan yang diberikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), termasuk jika dirinya tak mendapat rekomendasi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo.

Namun demikian pengacara kondang ibukota itu mengingatkan pentingnya mempertimbangkan bibit, bebet dan bobot dari seorang calon pemimpin. Pasalnya, ketiga hal tersebut merupakan gambaran kriteria pemimpin yang ideal. Sehingga ketiga-tiganya harus terpenuhi tanpa meninggalkan salah satunya.

“Bibit, dilihat anaknya siapa, keluarganya siapa. Kedua, bebet adalah apa yang dia punya. Kenapa? Karena menurut pendapat saya, orang yang mau jadi pemimpin haruslah orang yang sudah mencukupi dirinya sendiri. Sehingga kemungkinan untuk korupsi lebih kecil. Kalau yang belum mampu mencukupi dirinya sendiri takutnya setelah duduk (jadi,red) malah mencari uang. Ini yang harus hati-hati,” tandasnya kepada wartawan, Kamis (21/11/2019).

Baca juga:  Sekolah di Zona Hijau Boyolali Diizinkan Ujian Luring

Sedangkan untuk bobot, Henry memaparkan, poin ketiga ini justru yang paling penting. Karena bobot sama artinya dengan kemampuan berpikir.


“Perlu dilihat pula kemampuannya, apa yang ada di dalam kepalanya. Mau membawa Solo ke depan seperti apa, Solo mau dibawa kemana. Itu semua harus dilihat, jangan sampai cuma lihat bibitnya, tidak lihat bebetnya, tidak pertimbangkan bobotnya. Ini sangat berbahaya sekali,” ujarnya.

Ditanya mengenai calon pemimpin Kota Solo ke depan yang ideal, Henry mengatakan siapapun dia harus orang yang sudah punya pengalaman birokrasi. Hal itu menurutnya penting, mengingat Solo merupakan salah satu barometer di Jawa Tengah dan bahkan apapun informasi di kota bengawan tak sedikit yang efeknya dirasakan secara nasional.

Baca juga:  PDIP Yakin Peroleh 80% suara

“Jangan anggap remeh Kota Solo, meski kecil tapi sakral. Karena itu dibutuhkan pemimpin yang sudah punya pengalaman, dia punya inovatif, kreatif dan ke depan memiliki pemikiran yang bagus,” tandasnya.

Namun di sisi lain, diperlukan pula pemimpin milenial. Pasalnya, suara milenial lebih dari 51 persen dan selama ini mereka memilih menjadi Golput dalam setiap moment Pemilu.

“Karena itu, harus ada perwakilan kaum milenial yang duduk di pemerintahan. Sebab kaum milenial juga harus terwakili. Pemimpin milenial pulalah yang paham kaum e-commerce dan pastinya mampu melahirkan inovasi yang visioner ke depan. Harus ada semangat untuk berubah dan merubah kondisi,” papar Henry.

Kembali ke rekomendasi, meski memiliki kans besar untuk menjadi cawawali, namun Henry mengatakan tidak mempermasalahkan jika untuk Kota Solo nantinya ditunjuk calon lainnya. Asalkan memang memenuhi kriteria diatas.

Baca juga:  Rowo Jombor Dikembalikan ke Fungsi Irigasi-Pengendali Banjir

“Kalau misalnya saya tidak masuk, ya tidak masalah, saya tidak tergila-gila oleh jabatan. Kalau misal dapat (rekomendasi,red) buat saya itu amanah , tidak dapat ya tidak apa-apa. Tapi yang jelas saya pesankan kepada masyarat Kota Solo, bibit bebet dan bobot harus diperhatikan. Jangan hanya bibit saja, bebet dan bobot itu penting,” tutupnya. (Jay/bis/rit)