JATENGPOS.CO.ID,- Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Selama siswa menggunakan sikap ilmiah, maka IPA merupakan pengetahuan yang dinamis tidak statis baik dalam teori maupun dalam praktik. IPA bukan sekedar pengetahuan, tetapi IPA adalah human enterprise yang melibatkan operasi mental, keterampilan dan strategi untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.Rancangan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keaktifan, kualitas, kuantitas dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada umumnya dan hasil belajar pada khususnya. Pembelajaran IPA diharapkan dapat mengembangkan dan mencakup 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, Oleh sebab itu guru harus memikirkan dari membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Model pembelajaran Inquiry sebagai model pembelajaran sekaligus pengajaran di mana guru melibatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan secara sistematik. Pembelajaran dengan metode inquiry adalah menggunakan pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat kepada keaktifan siswa. Pembelajaran inquiry bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, melainkan kepada siswa, itulah sebabnya pendekatan ini sangat dekat dengan prinsip konstruktivis, di mana pengetahuan itu dikontruksi oleh siswa. Guru berperan sebagai pengelola proses pembelajaran yang efektif, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan keaktifan, kemampuan dan menguasai tujuan yang hendak dicapai.
Proses belajar mengajar mengandung serangkaian dilakukan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif.Proses belajar mengajar yang berlangsung terdapat dua unsur yaitu;pertama, unsur guru yaitu guru membantu siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar,memberi umpan balik dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang sifatnya menantang, bisa menginspirasikan gagasan siswa, bisa merubah tingkah laku siswa, dan bisa membuat situasi pembelajaran yang efektif, menyenangkan dan kondusif. Guru merupakan motor utama yang memiliki tanggung jawab langsung untuk menterjemahkan kurikulum ke dalam aktivitas pembelajaran, dan bukan satu-satunya sumber utama pengetahuan. Sesuai tugas dan peran guru dalam pembelajaran yaitu; sebagai komunikator, fasilitator, motivator, model, evaluator, sumber belajar, dan administator.
Peran guru sebagai seorang fasilitator, yaitu memfasilitasi agar informasi baru menjadi bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri. Agar informasimenjadi bermakna maka siswa harus dimotivasi untuk aktif, sebab siswa adalah pusat dari kegiatan pembelajaran sehingga siswa harus dilibatkan dalam tanyajawab yang terarah. Unsur kedua, yaitu siswa diharapkan pada akhir proses kegiatan belajar mengajar lebih aktif bertanya, mengemukakan ide-ide atau gagasan-gagasan, mampu merancang dan menciptakan sesuatu,memiliki kemampuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan.
Keberhasilan proses pembelajaran IPA khususnya biologi dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut, keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat keaktifan, pemahaman, penguasaan materi, dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi keaktifan, pemahaman dan penguasaan materi serta hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar tersebut, salah satumodel pembelajaran yang dapat memenuhi harapan adalah melaluipenerapan model inquiri. Model inquiry memiliki beberapa keuntungan yakni: (1) model ini menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, psikomotor danafektif secara proposional sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna, (2) model ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, (3) model ini sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, dan (4) dapat melayani kebutuhan siswa yang mengalami kemampuan di atas rata-rata.