JATENGPOS.CO.ID, – Gerakan literasi sekolah bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti.Dalam jangka panjang diharapkan dapat menghasilkan anak –anak yang memiliki kemampuan literasi tinggi . Untuk itu sangatlah diharapkan dukungan dari semua warga sekolah agar gerakan literasi sekolah dapat membudaya.
Pendekatan – pendekatan pembelajaran tradisional yang memposisikan guru sebagai seseorang yang “ lebih tahu” daripada siswa nya ,sangatlah tidak menguntungkan siswa dan membunuh kreatifitas intelektual mereka.Pembelajaran ini terjadi/berlangsung diakibatkan dari: Pendidikan yang berbasis kelas(dassmom-based education),Pembelajaran yang berbasis pengajar(teacher-based learning) dan sumber belajar belum mampu menciptakan kondisi yang kondusif. Dengan slogan “SMKN Jumantono Siap Maju” kami sepakat untuk merubah pola pembelajaran kita menjadi pembelajaran yang Student-based Learning , fleksibel( dapat dilakukan dimanapun) dan menyenangkan .
Berdasarkan aturan kurikulum K-13 revisi mata pelajaran IPA di SMK Negeri Jumantono hanya diajarkan pada prodi AKUNTANSI , 2 jam perminggunya, mencakup materi tentang: Gejala alam biotik dan abiotik,Mitigasi bencana alam, Materi dan perubahannya, Ekosistem,Keseimbangan lingkungan, Limbah,Polusi,AMDAL,serta Kesehatan,keamanan, dan keselamatan kerja.Semua materi tersebut di kurikulum KTSP diselesaikan dalam 6 semester tetapi di kurikulum K-13 revisi harus selesai dalam 2 semester.Materi yang begitu banyak dengan waktu yang sangat singkat , maka diharapkan guru bisa merancang pembelajaran dengan efektif dan efisien.Untuk mensikapi hal tersebut maka kita rancang pembelajaran IPA berbasis perpustakaan (Library Based Learning).
Library Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan yang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi utama dalam proses pembelajaran .Hakekat dari pendekatan ini adalah information Literacy Skill atau keterampilan melek informasi.Pendekatan ini merupakan pendekatan baru dalam dunia pendidikan yang secara khusus ditujukan bagi Mahasiswa di perguruan tinggi. Di SMKN Jumantono khususnya Mapel IPA kami mencoba menerapkan pendekatan Library Based Learning dengan harapan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien juga menyenangkan bagi siswa sehingga bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Alhamdulillah Perpustakaan SMKN Jumantono walaupun sederhana dan tidak begitu luas hanya 120 meter persegi saja, tetapi sudah cukup mampu memback up pembelajaran di SMKN Jumantono utamanya Mapel IPA. Buku – buku paket dan referensi sangat membantu siswa untuk belajar dan menyelesaikan tugas – tugas siswa dan sekaligus membudayakan Gerakan Literasi Sekolah.
Pembelajaran IPA berbasis perpustakaan dapat lebih efektif dan efisien , kita bisa memanfaatkan perpustakaan untuk pembelajaran layaknya di ruang kelas, kita bisa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan tentunya di dukung oleh buku – buku referensi serta jaringan internet yang sudah tersedia.
Pembelajaran berbasis perpustakaan tidak hanya sekedar memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan , tetapi lebih jauh lagi melaksanakan proses pembelajaran di perpustakaan, mengajarkan keterampilan mencari dan memanfaatkan informasi, dan melibatkan pustakawan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu , pendekatan ini menuntut adanya kerja sama antara Guru dan Pustakawan sebagai subjek pembelajar. Guru harus merancang pembelajaran yang sistematis dan terorganisir dengan merujukkan setiap materi dengan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan sekolah untuk setiap materi yang diajarkan sehingga terciptalah integrasi pembelajaran IPA dengan perpustakaan.Dengan demikian diharapkan prestasi Siswa dapat meningkat.
Suhartatik,S.Pd
(GURU IPA SMK NEGERI JUMANTONO KARANGANYAR)