JATENGPOS.CO.ID, – Upaya peningkatan kualitas pendidikan selalu menjadi andalan program pemerintah .Salah satu bukti ditetapkannya UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Kualitas pendidikan ditentukan oleh upaya penyempurnaan yang komprehensif dari seluruh komponen pendidikan, mulai dari kualitas guru, penyebaran guru, kurikulum, sarana prasarana, suasana pembelajaran yang kondusif dan lainnya. Sampai saat ini guru masih merupakan titik sentral peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,yang bertumpu pada upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar . Maka tidak heran jika pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas guru dengan berbagai macam upaya mulai dari pelatihan, bea siswa sekolah lanjut sampai kesejateraan berupa tunjangan profesi. Termasuk dalam hal ini adalah guru Pendidikan Agama Islam .
Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai tugas yang tidak ringan , pertama Menanamkan pemahaman tentang Islam secara komprehenship / menyeluruh kepada peserta didik agar mereka mengetahui dan memahami nilai nilai Islam sekaligus mempunyai kesadaran yang dalam untuk mengamalkannya. Kedua Memberikan bekal yang cukup kepada peserta didik agar nantinya mereka dapat berkiprah di masyarakat serta mampu survive dalam menghadapi tantangan kehidupan dengan landasan nilai nilai Islam. Apalagi kemajuan teknologi dan peardaban manusia dibutuhkan adanya ketangguhan diri untuk bisa menyesuaikan dan bertahan dari segala tantangan dan hambatan yang dihadapi.
Dengan tugas yang mulia ini tentunya guru PAI harus senantiasa menyiapkan diri sejak awal sadar diri dan sadar profesi bahwa profesinya adalah sebagai guru agama. Tentunya berbeda dengan guru yang bukan agama, karena menyangkut internalisasi nilai nilai Illahi yang harus dibawa sebagai misinya, tidak hanya menyangkut ilmu ilmu yang bersifat materi keduniaan. Namun demikian tidaklah semua guru PAI menyadari sepenuhnya akan tugas dan tanggung jawabnya secara penuh dengan berbagai latarbelakang pemicunya. Hal ini yang menyebabkan kesan guru PAI sebagai guru yang nomor dua dan existensinya tidak begitu diperhitungkan. Ditambah dengan performnya yang kurang menarik baik dari pakaian, pemikiran dan perilaku. Namun banyak juga guru PAI yang selalu menjadi andalan sekolah karena terkenal dengan kejujuran, amanah dan tawadhuknya , sehingga menjadi guru yang sangat dirindukan baik oleh siswa, teman maupun keluarga besar sekolah tersebut.
Upaya upaya yang bisa dilakukan oleh guru PAI agar selalu dirindukan artinya bahwa kehadirannya selalu ditunggu dan harapkan oleh banyak orang , pertama adalah sadar tugas bahwa Allah Swt telah memilihnya menjadi seorang guru. Rasa syukur guru diwujudkan dengan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh amanah dan senang hati, bekerja dengan hati, bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku , disiplin, senang dan bangga menjadi seorang guru. Modal ini sangat penting untuk bisa membawa guru pada ketahanan diri. Kedua Komitmen terhadap tugas utama sebagai guru PAI, artinya bahwa sesibuk apapun tugas dan beban yang di pikul harus tetap konsis dan ingat bahwa tugasnya sebagai guru PAI bukan yang lain, Ketiga selalu siap layani kebutuhan peserta didik, biasanya guru PAI juga merangkap konselor, sebagai tempat untuk berbagi dan pertimbangan solusi.Keempat Peningkatan kompetensi yang berkelanjutan mulai dari kompetensi pedagogis, profesional, sosial , kepribadian ditambah dengan kompetensi religius dan leadership baik melalui pelatihan ataupun mandiri.
Kelima Misi lain GPAI adalah senantiasa bisa membangkitkan semangat dan spirit peserta didik untuk selalu merasa bangga menjadi orang Islam tanpa secara radikal serta menanamkan untuk siswa mempunyai jiwa dai yaitu jiwa penyampai dan penyebar kebaikan kepada lingkungannya. Keenam Berupaya selalu meningkatkan ikhtiar untuk bisa menjadi guru sebagai sumber belajar, sumber teladan dan percontohan bagi yang lain apalagi untuk peserta didik. Sebagai contoh , tentuanya dalam diri guru ada perubahan terlebih dahulu.Ketujuh tertib administrasi terutama dalam menyiapkan empat buku kerja . Kedelapan Ciptakan dan berilah ruang , waktu , kesempatan dan bimbingan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas yang dimilikinya agar bisa berprestasi dan unjuk kemampuan baik intern maupun ektern dalam berbagai kompetisi dan lomba lomba.
Jadi jelaslah kiranya bahwa tugas dan tanggung jawab guru PAI tidaklah ringan dan berbeda dengan guru yang bukan agama. Keberadaanya akan sangat dirindukan oleh siapapun terutama peserta didik karena berbekal dengan kompetensi yang dimilinya. Kehadirannya dapat menjadi inspirasi dan motivasi ,menjadikan lingkungan lebih baik. Sehingga stikma yang menganggap guru PAI hanyalah guru lapis dua, karena keberadaanya tidak banyak mempengaruhi lingkungannya dan bahkan tidak berpengaruh sama sekali jangan sampai terjadi . Guru PAI saat ini harus yang hebat dan terampil sehingga bisa menjadi teladan bagi peserta didik dan juga yang lainya. Semoga….
Dra.Hj. Nur Solichah, M.Pd.
Pengawas Madya Kemenag Kabupaten Semarang