spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Jelang Puasa, Ini Permintaan Pimpinan DPRD Jateng

JATENGPOS.CO.ID,  WONOSOBO – Bulan suci Ramadan tidak lama lagi akan toba. Jika mengacu pada perhitungan pemerintah maka pada bulan Maret 2024 mendatang, tepatnya tanggal 12 umat muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia dan Jateng khususnya akan menyambut bulan suci Ramadan Tahun 1445 Hijriah.

Kedatangan bulan suci ini wajib disambut dengan riang gembira. Meski demikian Pemprov Jateng harus mewaspadai kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang biasanya mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan.

“Bulan puasa ini indentik dengan terjadinya lonjakan harga bahan pokok (bapok) kebutuhan masyarakat,” ujar Wakil Ketua DPRD Jateng, Drs H Heri Pudyatmoko.

Untuk itu pihaknya meminta agar pemprov Jateng bersama pemkab/pemkot agar mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok tersebut. “Ini sebenarnya permasalahan klasik yang sering terjadi ketika menyambut hari besar keagamaan. Kemarin pada saat Natal dan Tahun baru juga ada gejolak harga, jadi, harus ada upaya antisipasi dari pemda baik provinsi, kabupaten dan kota,”  kata Heri Pudyatmoko.

Saat ditemui usai menghadiri kegiatan masyarakat Kabupaten Wonosobo, Heri Pudyatmoko mengatakan, antisipasi perlu dilakukan semenjak dini yakni dari sekarang, sehingga kenaikan harga dapat ditekan dengan maksimal. Sebab, kenaikan harga bapok ini jika terjadi akan mengakibatkan inflasi.

Baca juga:  Modus Janji Pernikahan, Warga Surakarta Tertipu Uang Rp 50 Juta

Ada sejumlah cara yang dilakukan pemda dalam upaya mengantisipasi kenaikan harga ini, misalnya terjun langsung ke lapangan untuk memantau ketersediaan stok pangan dan harga-harga di pasaran. DPRD Jateng, lanjut Heri Pudyatmoko juga ikut memantau kondisi pasar.

“Begitu juga dengan upaya menekan kenaikan harga itu perlu dilakukan dengan mengelar operasi pasar murah atau penyeimbang. Kita berharap kenaikan bapok tidak terjadi begitu signifikan, apalagi saat ini kenaikan harga beras mulai terasa dampaknya,” kata Heri Pudyatmoko.

Sementara itu Bupati Wonosobo H. Afif Nurhidayat saat dihubungi secara terpisah mengatatkan pihaknya akan secara rutin melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok jelang  bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri mendatang di sejumlah pasar. Diantaranya di Pasar Wonosobo, Pasar Kretek dan lain sebagainya.

Bupati mengatakan, langkah pemantauan dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kalau ada gejolak harga di pasaran. “Biasanya ada sedikit kenaikan bahan makanan pokok seperti gula pasir, beras dan sayur mayur,” katanya.

Baca juga:  Diduga Dibobol Maling Pabrik Garmen PT Starlight Kobol-kobol Rp 614 Juta

Untuk sekarang ini, harga yang masih tinggi cabai rawit setan dengan harga Rp 80 ribu per kg kalau cabai yang lainnya berangsur menurun yaitu cabai merah keriting dan cabai merah teropong harganya Rp 60 ribu per kg dari harga sebelumnya yang tinggi.

“Pemantauan harga bahan pokok di pasar bertujuan untuk pengendalian inflasi yang biasa terjadi jelang Ramadhan supaya harga bahan makanan pokok stabil,” terangnya. Ia juga menyebutkan, bahwa stabilitas harga berpengaruh sangat besar oleh pemasok bahan makanan. Makanya, Pemerintah Daerah akan menekan para distributor bahan makanan pokok agar tidak naik secara signifikan.

“Terpenting itu, stok bahan makanan pokok ini aman tidak ada kekurangan seperti beras, telur, daging, gula pasir, dan cabai,” ungkapnya. Pengendalian inflasi di Kabupaten Wonosobo pada minggu lalu cukup berhasil artinya Kabupaten Wonosobo berhasil mengendalikan inflasi yang selalu dipantau secara berkala. (sgt/anf/adv)

spot_img

TERKINI