JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Gas tiga kiloan atau lazim disebut gas melon di Salatiga masih langka. Sejumlah warga, terutama pelaku UKMK masih kesulitan untuk mendapakan gas warna hijau ini.
Sebagaimana dialami Yanto (58) pemilik usaha kuliner di Sidorejo Salatiga. Sudah dua minggu ini ia kesulitan untuk mendapatkan gas melon untuk mendukung usahanya berjualan latengan.” Ini tadi dari pagi muter-muter sampai Tingkir, semua masih kosong, akhirnya dapat di daerah Kemiri, butuh dua Cuma dapat satu,” kata Yanto saat ditemui Jateng Pos, Kamis ( 13/2/2025).
Dikatakannya, kelangkaan gas melon ini sangat berpengaruh terhadap usahanya, karena selama ini sangat mengandalkan gas melon untuk memasak.” Sebagai pedagang kecil, saya berharap kondisi normal kembali, karena kita cari makan dari usaha kuliner ini, kalau gas langka, kita rugi,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Febri (55) pemilik jasa laundry ini menggunakan gas melon untuk setrika, namun karena ia sulit mendapatkan gas, maka ia beralih kembali ke listrik.” Ya mau bagaimana lagi, gas langka, sementara kita tetap harus setrika, terpaksa kembali ke listrik lagi,” katanya saat ditemui, Kamis ( 13/2/2025).
Menanggapi hal ini, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Kahasani mengatakan, kelangkaan gas melon atau tata kelola gas yang berubah, mengakibatkan pasokan ke masyarakay agak tergangggu. “ Karena transportasi pasokan, kuota untuk Semarang, Salatiga dan Boyolali terlabat sekitar dua hari, ini segera diupayakan oleh pemerintah untuk mengejar ketertinggalan ini,” kata Yasip saat dikonfirmasi, Kamis ( 13/2/2025).
Dikatakan Yasip, secara jumlah pasokan, tidak ada masalah, namun bagaiamana bagaimana agar masyarakat kembali bisa mendapatkan gas tersebut seperti sediakala, sehingga ada langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Yasip juga mengatakan perlunya dilakukan operasi pasar, karena beberapa hari lalu Pemkot Salatiga sudah melakukan pengecekkan ke sejumlah agen gas, jika hal ini ( kelangkaan) berpengaruh terhadap harga, pemerintah kota harus turun tangan.” Kita akan memastikan pasokan gas dulu yang ke Salatiga, sudah normal dulu, kalau normal bisa melakukan jurus-jurus untuk menormalkan distribusi gas ini kepada masyarakat,” pungkasnya. (deb)