Kapolres Sukoharjo Ikut Gropyokan Tikus

Kapolres Sukoharjo, Asisten Sekda, Kadin Pertanian dan petani melakukan gropyokan tikus di desa Ponowaren Tawangsari. Foto : Ade Ujianingsih/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Polres Sukoharjo kembali terlibat aksi gropyokan hama tikus. Kali ini gropyokan dilakukan di Area Persawahan Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (21/1).

Dalam kegiatan tersebut Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan terjun langsung bersama Bupati Sukoharjo yang diwakili Asisten II Suseno Wijanto, Kepala Dinas Pertanian Bagas Windaryatno, Forkopimcam Tawangsari, Anggota Polres Sukoharjo, dan Petani Desa Ponowaren.

Dengan menggunakan alat-alat penangkap tikus, seperti alat pengasapan, alat penyiraman, jaring, dan pemukul, para peserta gropyokan sangat berantusias dan semangat dalam menangkap hama tikus.

“Kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah, TNI dan Polri dalam membantu petani membasmi hama tikus. Karena sesuai dengan arahan pimpinan bahwa kita akan mencanangkan membasmi tikus dengan cara manual seperti gropyokan tikus kali ini, ataupun dengan menggunakan predator Serak Jawa (Tyto Alba) dan jangan menggunakan listrik sebagai jebakan tikus, karena kita ketahui bersama sudah banyak sekali korban yang meninggal karena jebakan listrik,” ungkap Kapolres Sukoharjo.


Baca juga:  Pasokan Kembali Melimpah, Harga Cabai di Solo Turun

“Jadi kegiatan ini untuk mendorong para petani untuk membasmi hama tikus menggunakan cara-cara manual yang tidak membahayakan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Kapolri supaya Polri hadir membantu persoalan-persoalan ditengah-tengah masyarakat.

“Ini merupakan wujud pendampingan Polri kepada para petani dalam menanggulangi hama tikus. Dengan harapan menjadikan suntikan semangat bagi para petani demi meningkatkan kuantitas dan mutu hasil panen padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo,” tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengungkapkan bahwa kegiatan gropyokan hama tikus ini perlu dilakukan supaya hama tikus ini tidak mengganggu pertanian.

“Kegiatan ini sangat penting, karena Kabupaten Sukoharjo saat ini sedang melaksanakan program super prioritas, yaitu program IP400 atau pola tanam 4 kali dan panen 4 kali selama setahun,” ungkapnya.

Baca juga:  Blusukan Kamtibmas, Kapolres Sukoharjo Ajak Anggota DPR Bersih-bersih Rumah Ibadah

Kabupaten Sukoharjo, lanjut Bagas Windaryatno, menjadi Kabupaten terbesar untuk program IP400, yaitu seluas 10 Ribu hektar. “Harapan kami dengan dukungan dari TNI, Polri dan seluruh elemen petani dapat menjadikan Kabupaten Sukoharjo IP400,” ucapnya. (Dea/rit)