Kasus Turun, Pemkot Solo Mulai Tutup Lokasi Isoter

KOSONG : Lokasi Isoter di SMPN 8 Solo sudah kosong sejak 11 Agustus lalu dan akan mulai dibersihkan untuk mengembalikan fungsinya seperti semula. Foto : Putri Wijayanti/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai menutup sejumlah lokasi isolasi terpusat (isoter) yang sebelumnya disiapkan sebagai tempat isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19 tanpa gejala atau OTG.

Penutupan dilakukan menyusul banyaknya warga yang sudah sembuh dan pulang ke rumah masing-masing. Di sisi lain, angka harian kasus di kota bengawan juga menurun drastis selama dua pekan terakhir.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan, pihaknya mulai mengosongkan sejumlah tempat isoter yang sudah tidak ada penghuninya. Diantaranya Isoter Solo Techno Park (STP) serta sejumlah sekolah.

“STP saya perintahkan untuk dikosongkan karena yang diisolasi juga sudah lama pulang. Kemudian gedung-gedung sekolah yang sudah kosong juga nanti satu per satu dibersihkan dan disterilkan untuk dikembalikan lagi fungsinya seperti semula,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota Solo.

iklan
Baca juga:  Bantuan Terus Mengalir, Kini Giliran Paguyuban Lurah dan Kepala Sekolah Bantu 75 APD

Sebagaimana diketahui, saat terjadi lonjakan kasus pada Juli lalu, Pemkot Solo membuka delapan lokasi isoter untuk menampung warganya yang terpapar Covid-19. Seiring dengan penuhnya tempat isoter di Asrama Haji Donohudan (AHD). Saat ini dari delapan lokasi yang ada, empat diantaranya sudah kosong. Yakni di STP, SDN Cemara Dua, SMPN 8 Solo dan SMPN 15 Solo.

“Yang masih di sana mungkin minggu-minggu ini juga sudah selesai isolasi. Sehingga nanti tempatnya bisa segera dibersihkan dan disterilkan. Khususnya di sekolah-sekolah yang akan menyelenggarakan UN. Juga sekaligus untuk persiapan PTM kalau nanti vaksinasi pelajar sudah tuntas,” ucapnya.

Disinggung langkah antisipasi jika lonjakan kasus kembali terjadi, padahal tempat isoter sudah ditutup, Gibran menegaskan tidak akan menggunakan STP maupun gedung sekolah. Sebab Pemkot sudah menyiapkan lokasi baru untuk isoter. Salah satunya di Gedung Graha Wisata Niaga yang saat ini digunakan sebagai Sentra Vaksinasi Covid-19.

Baca juga:  Solo Melawan Covid19 : Gabungan Relawan Pendukung Puguh Gencarkan Baksos

“Itu tempatnya lebih representatif. Kalau misal butuh lokasi isoter bisa pakai di sana. Isolasinya jangan pakai tempat-tempat untuk belajar. Apalagi STP mau saya siapin untuk sentra UMKM,” imbuhnya.

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu optimistis angka penyebaran Covid-19 akan terus turun. Meski demikian ia berharap agar warga tidak abai dan terlena dengan melandainya kurva kasus.

“Saat ini pun yang diisolasi juga dibawah 200 orang dan yang dirawat di rumah sakit juga nggak sampai 100. Ya semoga semakin membaik, warga juga jangan abai. Tetap jaga protokol kesehatan 5M. Itu penting, apalagi masker, pakai dobel jangan sampai lepas,” kata Gibran.

Terpisah, Camat Jebres, Sulistiarini mengatakan, pihaknya mulai menutup dan membersihkan lokasi isoter di SMPN 8 Solo sejak 21 Agustus lalu. Hal tersebut dilakukan karena di tempat tersebut sudah kosong sejak 11 Agustus lalu.

Baca juga:  Konsumsi Turun, Pertamina Tetap Pastikan Pengawasan BBM

“Pasien terakhir yang diisolasi di sini sudah pulang 11 Agustus lalu. Karena itu kami mulai membersihkan SMPN 8 Solo mulai Sabtu lalu. Sementara kita copot spanduk keterangan isoter. Setelah ini kita bongkar tenda dan memindahkan barang-barang seperti kasur, lemari dan barang-barang yang digunakan selama isolasi kemarin. Selama itu kita tugaskan Linmas untuk berjaga,” jelasnya. (jay/rit)

iklan