JATENGPOS.CO.ID, – Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sudah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari kita. Karakteristik teknologi informasi dan komunikasi yang dinamis tak pelak menarik perhatian siswa. Selain menjadi tantangan untuk kita para pendidik, fenomena ini dapat kita jadikan sebagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa. Ketertarikan siswa pada teknologi informasi dan komunikasi dapat kita manfaatkan dalam pembelajaran melalui PembaTIK. PembaTIK adalah pembelajaran berbasis TIK, yaitu pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi informasi dalam prosesnya.
PembaTIK dapat kita wujudkan dengan pemanfaatan media belajar yang berbasis TIK. Ada berbagai macam media belajar berbasis TIK yang dapat kita manfaatkan dari yang sederhana seperti powerpoint hingga ispring. Pemilihan media belajar berbasis TIK tentu kita sesuaikan dengan kemampuan pendidik, sarana prasarana, dan kebutuhan siswa. Bahkan sudah banyak aplikasi yang dapat kita unduh dan kita manfaatkan untuk mendukung pembelajaran berbasis TIK. Selain itu guru juga dapat berkreasi menciptakan media pembelajaran baru yang inovatif. Media belajar yang dapat diciptakan guru seperti power point presentation, CD pembelajaran berbasis HTML, video pembelajaran, multimedia pembelajaran interaktif dan masih banyak lagi.
Media belajar berbasis TIK yang guru buat haruslah memenuhi beberapa kriteria, diantaranya interaktif, relevan, konsisten, komunikatif, serta memuat contoh, analogi atau ilustrasi. Media belajar berbasis TIK dikatakan interaktif jika media belajar tersebut bersifat dua arah sehingga memungkinkan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Relevan berarti bahwa media belajar yang digunakan harus relevan terhadap materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Media belajar yang guru buat juga harus konsisten dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu media belajar berbasis TIK haruslah bersifat komunikatif atau mudah dipahami siswa ataupun guru lain yang ingin memanfaatkan media tersebut. Agar mudah dipahami, tentu media belajar tersebut harus dilengkapi dengan contoh, analogi, atau ilustrasi yang mendukung. Akan tetapi contoh, analogi, atau ilustrasi yang diberikan tidak boleh berlebihan.
Melalui PembaTIK banyak manfaat yang akan kita dapatkan baik untuk guru ataupun siswa. Bagi guru, pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan kreativitas dan jiwa inovatif guru. Karena dengan PembaTIK guru akan menemukan berbagai aplikasi baru yang asyik dan menarik untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Selain itu PembaTIK dapat menumbuhkan semangat literasi guru, untuk selalu meningkatkan pengetahuan juga keterampilan mengajar guru. Dalam menyusun media belajar berbasis TIK guru tentu akan menemukan banyak informasi baru, karena sifat informasi yang selalu berkembang atau dinamis. Dengan PembaTIK guru juga dapat mendorong dunia pendidikan untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi.
Bagi siswa PembaTIK memudahkan siswa memahami pembelajaran yang bersifat abstrak. Karena dalam media belajar berbasis TIK terkandung multi bentuk representasi yaitu perpaduan antara teks, gambar nyata, dan atau grafik. Hal ini tentu mempermudah menghantarkan pemahaman siswa dari abstrak ke konkrit. Melalui PembaTIK guru dapat memberikan pengalaman baru kepada siswa, membawa berbagai informasi dari belahan dunia manapun ke hadapan siswa. Motivasi siswa dalam pembelajaran pun dipastikan dapat meningkat dengan PembaTIK, karena karakteristik PembaTIK yang interaktif dan inovatif pasti akan menarik bagi siswa. Selain itu melalui PembaTIK keterampilan siswa dalam memanfaatkan sarana prasarana TIK dapat ditingkatkan.
Jadi PembaTIK dapat menjadi alternatif bagi kita para pendidik untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa sekaligus meningkatkan keterampilan mengajar kita sebagai guru. Dengan PembaTIK kita akan selalu termotivasi untuk meningkatkan inovasi pembelajaran kita. Keterbatasan sarana prasarana jangan pernah kita jadikan sebagai halangan untuk selalu berinovasi, karena kita bebas berkreasi dengan sesuai sarana prasarana TIK yang kita miliki di sekolah kita.
Oleh: Dwi Ujiasih Astuti, S.Pd. SD
SDN Pakem, Gebang, Purworejo