JATENGPOS.CO.ID,- Memiliki anak yang berprestasi merupakan idaman setiap keluarga. Prestasi belajar anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor- faktor tersebut di antaranya fisiologis(fisik), dan psikologis(kejiwaan). Secara sosial anak hidup di tiga dimensi lingkungan ; keluarga, masyarakat dan sekolah. Hal-hal yang mengitari kehidupan anak ini saling berpengaruh dan berkaitan satu dengan yang lain dalam perkembangan anak.
Dalam peningkatan prestasi belajar anak sebagaimana pendapat Ngalim Purwanto yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor internal(faktor dari dalam diri anak), yakni keadaan jasmani dan rohani anak, dan faktor eksternal(faktor dari luar diri anak), yakni kondisi lingkungan di sekitar. Faktor internal berasal dari dalam diri anak sendiri.
Faktor internal terdiri atas fisiologis dan psikologis.Faktor fisiologis berkaitan dengan keadaan fisik dan panca indera. Keadaan fisik anak berpengaruh pada aktivitas belajar anak.Faktor psikologis berkaitan dengan kejiwaan anak., yaitu intelegensi, motivasi, bakat, minat, dan kesiapan.
Faktor Eksternal meliputi, pertama Lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat anak dilahirkan. Keluarga merupakan tempat pertama anak tumbuh dan berkembang.
Kedua,Lingkungan Sekolah. Sekolah merupakan institusi pendidikan formal, di sekolah anak mengalami proses pembelajaran. Ketiga, Lingkungan Masyarakat. Di lingkungan masyarakat pendidikan yang diterima anak lebih kompleks. Di masyarakat berkumpul berbagai unsur masyarakat dengan berbagai latar belakang pendidikan.
Dari semua faktor eksternal, maka orang tualah yang paling berperan dalam menentukan
prestasi belajar anak. Orang tua merupakan sosok utama dan pertama dalam pendidikan anak. Meskipun anak telah dititipkan di sekolah, tetapi orang tua tetap berperan terhadap prestasi belajar anak. Arifin menyebutkan ada tiga peran orang tua dalam prestasi belajar anak. Pertama,
menyediakan kesempatan sebaik-baiknya kepada anak untuk menemukan minat, bakat serta kecakapan-kecakapan lainnya serta mendorong anak agar meminta bimbingan dan nasihat kepada guru.
Kedua, Menyediakan informasi-informasi penting dan relevan yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Ketiga, menyediakan fasilitas atau sarana belajar serta membantu kesulitan belajarnya.
Jadi, orang tua dalam keluarga diusahakan mampu membagi waktu untuk memperhatikan anak. Di sini peran orang tua sangat diperlukan untuk membimbing, mengarahkan pilihan anaknya sesuai bakat dan minat. Orang tua diusahakan jeli melihat kecakapan masing-masing anak. Kesuksesan prestasi anak dimulai dari ketepatan saat menentukan bidang yang ditekuni. Dalam kaitan ini pola asuh orang tua menentukan sikap anak. Sikap mental ditanamkan mulai dari lingkungan keluarga.
Orang tua diharapkan bertanggung jawab untuk menemukan bakat dan minat anak. Pembimbingan dan penggalian bakat dan minat anak bisa melalui orang lain, contohnya anak diikutkan dalam club tertentu.
orang tua harus memberikan bimbingan secara berkelanjutan. Informasi-informasi
penting yang berkaitan dengan bakat dan minat anak sebaiknya diikuti oleh orang tua. Perkembangan teknologi perlu diikuti oleh orang tua.
Misalnya ada kompetisi-kompetisi yang bersifat lokal, regional, nasional, maupun internasional orang tua sebaiknya tahu, Informasikan kepada anak apakah dia sudah tahu tentang adanya kompetisi tersebut. Bimbing, arahkan, beri motivasi kepada anak untuk mengikutinya. Anak perlu diberi pengertian pentingnya hal tersebut serta manfaatnya bagi masa depan.
Menyediakan fasilitas atau sarana belajar serta membantu kesulitan belajarnya
Fasilitas atau sarana belajar yang memadai merupakan faktor pendukung kesuksesan belajar anak. Untuk akses informasi disediakan sarana internet di rumah. Meja belajar yang nyaman lengkap dengan lampu atau penerangan yang memadai. Kelengkapan buku pelajaran, buku pendamping dan kelengkapan alat tulis. Hal yang lain berkaitan dengan keberhasilan prestasi anak adalah bimbingan belajar. Jika anak merasa ada kesulitan saat belajar orang tua siap memberi bantuan. Wujud bantuan ini bisa dilakukan sendiri atau minta bantuan kepada orang lain. Sikap orang tua dalam mendidik anak sebaiknya mengikuti irama perkembangan anak dan juga memahami perkembangan teknologi
Jadi keluarga atau orang tua merupakan pembentuk kepribadian dan penanaman kebiasaan-kebiasaan serta keteladanan pada anak. Kebiasaan-kebiasaan tersebut akan dibawanya keluar rumah. Sikap orang tua yang wajar, tidak berlebihan dalam memberi perhatian dan pemahaman. Dalam penerapan aturan pun juga sewajarnya dengan dilandasi kasih sayang.
Kewajaran yang diterima anak akan membuat dia merasa dirinya dipercaya, dihargai, tidak tertekan, memiliki rasa aman dan nyaman. Hal yang demikian mendorong anak untuk terbuka menyampaikan masalah yang dihadapi. Anak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Jika anak merasa nyaman akanada dorongan semangatuntuk berusaha meningkatkan prestasinya.
Sumiyati, M.Pd.