JATENGPOS.CO.ID, – “ ….Katanya mo ngajak menjadikan sekolah ini berprestasi, tapi kok semua ditangani sendiri ……”. Kalimat tersebut mungkin pernah kita dengar dari ucapan guru-guru yang melihat kepala sekolahnya yang bertindak kurang efektif dalam memimpin dimana hampir semua urusan sekolah ditangani sendiri oleh kepala sekolah. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap kepala sekolah. Kepala Sekolah diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai manajer dan leader. Sekolah bermutu atau berprestasi tentu dipimpin oleh kepala sekolah yang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan potensi sumber daya yang ada di sekolahnya.
Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan kepala sekolah yang memfokus kepada pengembangan instruksional, organisasional, staf, layanan peserta didik, serta hubungan dan komunikasi dengan masyarakat. Kepala sekolah efektif harus mengetahui mengapa pendidikan yang baik diperlukan di sekolah, apa yang diperlukan untuk meningkatkan mutu sekolah, dan bagaimana mengelola sekolah untuk mencapai prestasi terbaik. Kemampuan untuk menguasai jawaban atas ketiga pertanyaan ini akan dapat dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat menjadi kepala sekola efektif atau tidak.
Secara umum, ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan memfokuskan aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas.
Kepala sekolah efektif memiliki ciri-ciri, memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut, memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf, tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran, mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan, mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif, memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.
Kepala sekolah yang tidak efektif biasanya membatasi perannya sebagai manajer sekolah dan anggaran, menjaga dokumen, sangat disiplin, merkomunikasi dengan setiap orang sehingga memboroskan waktu dan tenaga, membiarkan guru mengajar di kelas, memanfaatkan waktu hanya sedikit untuk urusan kurikulum dan pembelajaran. Kepala sekolah hendaknya lebih banyak mencurahkan waktunya ke pembelajaran di kelas dari pada sering keluar sekolah. Bahkan diharapkan 70% waktunya untuk perbaikan mutu pengajaran di dalam kelas, sedangkan yang 30% untuk keperluan administrasi.
Sebagai penanggung jawab utama pencapaian tujuan sekolah, Kepala Sekolah memerlukan berbagai strategi yang tepat dan efektif dalam mewujudkan sekolah yang berprestasi. Kepala sekolah memerlukan strategi baik dalam berkomunikasi, membangun teamwork, mengambil keputusan, menangani konflik, dan memelihara budaya kerja di sekolah. Penentuan strategi ini tentulah dengan memperhatikan keunggulan, tantangan, hambatan dan peluang yang ada pada masing-masing sekolah.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu dan prestasi sekolah, maka semakin meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu bekerja secara profesional dan efektif agar dapat menjadikan sekolahnya menjadi sekolah yang berprestasi. Kepala sekolah yang efektif memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut, memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf, tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran, mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan, mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif, memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.
Pudjijatmo, S.Pd., M.Pd.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Grobogan