SOLO- Sebanyak tujuh pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Pilkada Jawa Tengah telah menuntaskan serangkaian tes kesehatan di RSUD dr Moewardi. Hasil tes kesehatan akan dibahas dalam rapat pleno, Senin (15/1) pekan depan.
“Hasilnya akan dibahas di rapat pleno untuk menentukan layak atau tidak layak. Setelah rapat pleno langsung penyerahan hasilnya besok Senin,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Moewardi, Ikhwan Hamzah, Sabtu (13/1).
Hasil akan diserahkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng. Kemudian hasil baru dibagikan kepada KPU di masing-masing daerah.
Menurutnya, hasil rekam medis masing-masing paslon bersifat rahasia. Hasil tes kesehatan akan digunakan KPU menentukan apakah paslon dapat melanjutkan tahapan Pilkada selanjutnya.
Adapun pelaksanaan tes kesehatan berlangsung selama dua hari sejak kemarin. Tes yang dijadwalkan selesai pukul 17.00 WIB, dapat diselesaikan pada 13.30 WIB.
“Ada sebagian tes yang dijadwalkan hari ini bisa dilakukan kemarin. Sambil menunggu tes wawancara, bisa dites mata, gigi, mulut,” ujarnya.
Salah satu bakal calon bupati Pilkada 2018, Muhammad Al Khadzik, mengatakan tes berjalan dengan lancar. Para peserta harus menyelesaikan serangkaian tes yang cukup melelahkan.
“Psikotes itu ada 600 soal yang harus selesai dalam 90 menit, lumayan melelahkan. Ada tes kraepelin, dua kali wawancara menyangkut kepribadian dan kesehatan jiwa. Ada tes urine dari BNN,” ucapnya.
Seperti diberitakan, tujuh paslon peserta tes kesehatan berasal dari tiga kabupaten. Dari Banyumas yakni Achmad Husain-Sadewo Tri Lastiono dan Marjoko-Ifan Haryanto. Dari Magelang, yakni Zaenal Arifin-Edi Cahyono dan M Zaenal Arifin-Rohadi Pratoto.
Kemudian dari Temanggung ada tiga paslon, yakni Haryo Dewandono-Irawan Prasetyadi, Muhammad Al Khadzik-Heri Ibnu Wibowo, dan Bambang Sukarno-Matoha.
Tes kesehatan meliputi tes narkoba, tes psikologi, cek kesehatan jantung, mata dan mulut. Dilanjutkan tes kesehatan di laboratorium radiologi, neurologi, paru, THT dan tes kejiwaan. Sedikitnya 16 dokter spesialis dan subspesialis diterjunkan dalam tes kesehatan itu. (dtc/muz)