JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan dasar merupakan Pondasi dasar yang sangat berpengaruh terhadap kualitas manusia, terutama pada jenjang Sekolah Dasar (SD) di mana anak mempunyai perkembangan otak yang cukup pesat. Sesuai dengan teori perkembangan anak, pada usia sekolah dasar anak masih dalam taraf perkembang operasional konkrit. Dalam usia tersebut keingin tahuan anak sangatlah tinggi, danmereka juga belajartidakhanyamembacadanmengingatsaja, akantetapikita juga perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan daya kreasi dan imajinasi mereka. Jadi di dalam pembelajaran tingkat tersebut kita tidak hanya memberikan ceramah saja, tetapi sebagai guru hendaknya kita membangun daya berfikir mereka.
Salah satu media pembelajaran yang menarik dan cocok diterapkan untuk usia anak-anak adalah komik. Sebagaimana dikatakan Nana Sudjana & Ahmad Rivai (2011:68) bahwa peranan komik dalam pengajaran adalah kemampuannya dalam meningkatkan minat belajar para peserta didik. Eka Arif Nugraha (2013: 61) menyatakan bahwa komik sains merupakan salah satu alternatif media bermain sambil belajar. Dengan pembuatan komik dalam bidang sains anak-anak akan jadi lebih senang dalam melakukan pembelajaran. Pemberian pengalaman belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, penggunaan komik sains dalam pembelajaran membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan membuat komik tersendiri diharapkan juga mampu menciptakan daya imajinasi dan kreatifitas mereka dalam mengembangkan gagasan.
Komik merupakan sebuah buku yang berisikan cerita disertai gambar-gambar yang kreatif dan imajinatif. Anak-anak lebih cenderung senang membaca komik dikarenakan di dalam komik berisikan gambar-gambar yang menjadikan cerita lebih menarik. Mereka juga lebih mendalami isi dan konsep sebuah cerita ketika disertai gambar seperti dalam komik cerita. Kelebihan dari komik tidak hanya di gambarnya saja, akan tetapi juga alur sebuah cerita yang lebih menarik.
Sebagai guru kita bias mengembangkan komik sebagai bentuk pembelajaran yang lebih menarik bagi minat siswa. Komik bila dikembangkan dengan baik, tidak hanya berisi cerita-cerita fiksi saja namun bias dibuat gagasan dengan materi yang berhubungan dengan pelajaran Sain atau Ilmu Pengetahuan Alam bila di Sekolah Dasar (SD). Dengan mengunakan komik anak-anak jadi lebih tertarik terhadap mata pelajaran IPA yang cenderung berisikan gambar-gambar dan ilmu terapan.
Komik tersebut tidak hanya dibuat oleh guru, akan tetapi kita juga bias mengarahkan kepada siswa untuk membuat komik untuk pembelajarannya sendiri. Jadi, tidak hanya guru saja, akan tetatpi guru hanya bersifat memfasilitasi dan memberikan contoh pembuatan komik pembelajarnnya saja. Dengan siswa membuat komik sendiri diharapkan siswa lebih mendalami dan matang dalam berfikir. Karena sebelum membuat komik siswa harus membaca dulu literasi bacaan tentang sebuah pengetahuan tersebut.
Salah satu contoh ketika dalam pembelajaran IPA pada materi rantai makanan. Kita bias memberikan sebuah tema yang menarik agar siswa bias berfikir bagaimana membuat alur rantai makanan yang dibuat menjadi sebuah komik yang menarik dan sesuai daya imajinasi mereka. Komik tersebut bias dibuat dengan menampilkan beberapa karakter tokoh binatang yang menjadi imajinasi siswa dan disusun menjadi sebuah cerita komik yang berjudul “Aku Ingin Tahu Dunia Binatang”.
Dengan judul tersebut siswa tidak hanya belajar menghafal saja tetapi siswa juga bias mengembangkan kreatifitas mereka dalam menggambar dan bercerita, sehingga banyak iput pembelajaran yang diterima siswa. Dengan membuat komik sendiri siswa lebih tertantang dan lebih berminat karena sesuai dengan perkembangan usia mereka. Dengan media komik tersebut diharapkan nantinya tidak hanya menarik minat siswa saja akan tetapi juga meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar sehingga hasil belajar diharapkan akan lebih meningkat. Pembelajaran dengan media komik membuat siswa lebih senang dan lebih antusias dalam pembelajaran di kelas.(*)
Mulyadi, S.Pd
SDN Kutowinangun 12, Kota Salatiga