JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Majelis Desa yang merupakan relawan pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam Pilgub Jateng 2018 ditanamkan semangat dan prinsip ‘Ganyar’ atau ganti anyar (baru).
Hal itu disampaikan langsung bakal cawagub Ida Fauziyah saat memberi pembekalan para relawan di Markas Tim Perjuangan Merah Putih, Jalan Pamularsih 95 Semarang, Minggu (21/1)
“Bersama Pak Dirman kami sedang ‘belanja’ persoalan mendasar di Jawa Tengah seperti keadilan sosial, yang melahirkan kemiskinan,”tegasnya.
Menurutnya, penanggulangan kemiskinan akan diurai dari tingkat desa. Tingkat kemiskinan di Jateng sampai akhir 2017 mencapai 13, 58 persen atau 4,577 jiwa. Bahkan, dari 35 kabupaten/kota di Jateng, 15 di antaranya masuk dalam zona merah daerah miskin
Masing-masing Kabupaten Wonosobo, Kebumen, Brebes, Purbalingga, Rembang, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, Klaten, Sragen, Cilacap, Demak, Purworejo, Grobogan, dan Demak.
“Mukti harus bareng, tidak golongan tertentu. Dengan berbagai variabel pembangunan yang kami usung untuk mengurangi angka kemiskinan,. Untuk mewujudkan itu pemimpinnya harus ganyar, ganti anyar,” katanya.
Majelis Desa merupakan ruang relawan calon gubernur-calon wakil gubernur Sudirman Said-Ida Fauziah di tingkat desa maupun kelurahan untuk membuka komunikasi dan diskusi antara relawan dengan warga.
“Majelis Desa yang akan melakukan pengawalan, yang gerakannya sampai tingkat RT,” tambah dia.
Relawan ini melakukan pergerakan hingga tingkat RT. Relawan yang tergabung di tingkat RT inilah yang akan menjadi ujung tombak Tim Relawan Pergerakan Merah Putih.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Semarang, Soemarmo HS menekankan pentingnya jangan hanya seremonial jika terjun ke masyarakat.
“Tidur di rumah warga, ngobrol dengan masyarakat. Karena pada waktu menjelang tidur itulah obrolan-obrolan jujur dari masyarakat keluar,” tandasnya. (aam/udi)