“Masda”, Wujudkan Pembelajaran IPA Anti Mainstream

Arif Setiya Pramono, S.Pd Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara
Arif Setiya Pramono, S.Pd Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara

JATENGPOS.CO.ID, – Teknologi membawa perubahan pada cara belajar. Biasa dengan cara belajar yang konvensional membuat orang merasa enggan. Ini dikarenakan dianggap bukan hal yang istimewa dan menarik untuk dilakukan. Otak bisa melakukan aktivitasnya dalam berpikir untuk belajar tatkala orang tersebut dalam kondisi siap tanpa ada tekanan. Dampak yang akan terjadi jika hal biasa itu dilakukan secara terus menerus yakni seseorang akan mengalami suatu titik jenuh dalam proses belajar. Hal ini akan berakibat motivasi belajar akan menurun dan ini biasanya akan berimbas kepada prestasi belajar yang menurun.

Coba saja! jika hal ini dialami oleh anak didik, sudah barang tentu mereka akan mengalami hal yang sama. Apalagi anak masih dalam masa perkembangan yang membutuhkan aktivitas fisik. Selain itu anak generasi sekarang sudah disuguhi dan menggunakan berbagai macam teknologi. Bukan hanya cara belajar yang konvensional saja, jika pembelajaran dilakukan dengan berulang-ulang dan itu-itu saja, maka juga akan membuat anak menjadi tidak tertarik lagi. Padahal hal pertama yang perlu dilakukan oleh guru adalah bagaimana cara agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran?. Jika guru gagal menarik perhatian siswa, dapat diprediksi kegiatan pembelajaran akan mengalami kendala dalam tercapainya tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan yang akan dicapai. Hal yang sering terjadi adalah siswa kurang bergairah dalam belajar. Imbas dari hal tersebut siswa akan kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan.

Baca juga:  CRH, Dorong Siswa Aktif Belajar IPA

Dunia Anak

Siswa usia sekolah dasar menyenangi acara-acara televisi seperti film anak-anak, kartun dan lain sebagainya. Bahkan mereka hafal akan nama orang yang berperan dalam acara tersebut. Padahal dalam pembelajaran di kelas terkadang siswa baru saja dijelaskan, siswa sudah lupa dan mengalami kesulitan. Dalam hal ini mendorong penulis sebagai guru untuk membawa dunia anak dijadikan sebagai alat peraga seperti halnya acara anak “Upin dan Upin”. Dengan harapan untuk menarik perhatian siswa agar mereka termotivasi dan menyukai proses pembelajaran yang berlangsung.

iklan

Cara guru yang anti mainstream (sesuatu yang tidak biasa) sehingga membuat siswa menggangap hal tersebut sesuatu yang baru dan menarik untuk diikuti. Rasa penasaran siswa terhadap sesuatu yang dilakukan oleh guru sebagai modal awal guru tercipta dan tercapainya tujuan pembelajaran dan indkitaro keberhasilan yang akan disampaikan. Salah satu cara dalam belajar IPA yang anti mainstream yakni dengan menggunakan alat peraga sederhana “Masda” yang berarti manfaat sumber daya alam untuk mata pelajaran IPA kelas III Sekolah Dasar.

Baca juga:  Kemanakah Sopan Santun ?

Cara Membuat

“Masda” terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar. Bahan-bahan dan alat yang digunakan untuk membuatnya diantaranya kertas karton/kardus bekas, kertas manila, gunting, laptop, printer, double tip, lem kertas, kawat dan benang. Adapun cara pembuatannya sebagai berikut 1) buatlah judul alat peraga, gambar dan tulisan tentang sumber daya alam dengan menggunakan laptop, cetaklah menggunakan printer dan guntinglah polanya menggunakan gunting, 2) buatlah pola kartu kosong dari tulisan atau gambar tersebut menggunakan kertas manila, siapkan kardus bekas untuk membuat kartu kemudian buat pola dengan menggunakan pengaris dengan ukuran 13 cm x 10 cm dan potong menurut polanya, 3) tempelkan gambar ke kardus yang telah dipotong menggunakan lem, pada bagian bawah kartu diberi double tip untuk menempelkan ke kertas, 4) buatlah kaki untuk tokoh Jarjit dan Ihsan dengan menggunakan kardus, 5) edit gambar tokoh kepala Jarjit dan Ihsan menggunakan laptop kemudian cetaklah menggunakan printer dan guntinglah polanya setelah itu tempelkan pada kardus menggunakan lem,  6) tempelkanlah judul, tulisan tentang sumber daya alam dan pola kartu kosong dari kertas manila ke kertas kardus, 7) tempelkanlah kaki dan kepala tokoh Jarjit dan Ihsan pada kardus menggunakan double tip, 8) buatlah pola tangan dan tempelkan di samping kepala tokoh Jarjit dan Ihsan sehingga terlihat seolah-olah jarjit dan Ihsan sedang memegangnya, dan 9) alat peraga di bagian atas diberi kawat untuk digantungkan dengan menggunakan benang.

Baca juga:  Dukung Guru Pangkal Perubahan

Penting bagi seorang guru harus membuat sesuatu yang anti mainstream. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan berbagai cara diantaranya dengan “Masda”. Harapannya “Masda” ini mampu membuat peserta didik tertarik, termotivasi untuk aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan dapat menanamkan konsep lebih baik dan pengetahuan yang didapatkan akan diingat lebih lama. Dalam hal ini untuk memahami manfaat sumber daya alam mata pelajaran IPA Kelas III SD tidak bisa hanya memperkenalkan saja secara verbal tapi perlu adanya peraga yang bisa membantu peserta didik memahami lebih cepat dan lebih baik.

 

Arif Setiya Pramono, S.Pd
Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara
iklan