Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang mudah, murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan .
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, ada permasalahan dalam pembelajaran penulis temui selama melakukan pembelajaran pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 kalipelus Kecamatan Purwanegara, belum optimalnya pegunaan media dalam proses pembelajaran. Sehingga diperoleh hasil ulangan harian yang kurang memuaskan. Adapun hasil belajar berdasarkan data peserta didik yang tuntas belajar baru mencapai 21% dan nilai rata-rata 61, dengan KKM 70,00. Masalah ini disebabkan pembelajaran belum memberdayakan siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya dan mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari, sehingga banyak siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Persoalan tersebut menjadikan penulis prihatin, karena pembelajaran matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, penulis perlu melakukan inovasi media pembelajaran. Media pembelajaran menjadi acuan bagi penulis adalah Media Flash Card.
Menurut Azhar (2011) media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. .
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2017:93) Media Flash Card merupakan media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar dengan ukuran 25x30cm. Media flash card juga merupakan kartu visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasaan melalui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar untuk menarik perhatian, memperjelas sajian informasi yang disampaikan, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik serta mudah diingat orang . Simbol-simbol dalam Media Flash Card perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian informasi dapat berhasil dan efisien (Sadiman, Rahardjo, Haryono, dkk, 2005: 28).
Sedangkan Dini Indriana juga mengungkapkan bawa “Flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang ukurannya seukuran postcard atau sekitar 25 X 30 cm.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa flashcard adalah kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi berisi gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Flash card biasanya berukuran 10 X 12 cm, 25 X 30 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
Langkah yang dikembangkan pada media flash card pemilahan kartu dengan berbagai penyesuaian. Ketentuannya adalah sebagai berikut: setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa; setiap kelompok mendapatkan satu set media kartu benda dan kartu bilangan, Setiap kelompok mediskusikan kartu yang diterima selama 10 menit, Perwakilan dari 4 kelompok maju giliran pertama mengambil satu kartu sesuai perintah guru dan memasangkan pada tabel di papan tulis secara bergantian sampai anggota kelompok maju semua, setelah terpasang semua wakil dari kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, langkah ke 4 dan 5 diulangi sampai semua kelompok maju. kelompok terbaik dengan hasil pemasangan yang benar mendapatkan penghargaan
Penerapan media flash card pada materi volume bangun ruang siswa kelas 5 SD Negeri 3 Kalipelus Kecamatan Purwanegara, ini menunjukkan adanya kemampuan aktivitas dan hasil belajar meningkat, hal ini disebabkan proses pembelajaran sangat kondusif dan sesuai karakteristik siswa. Dan akhirnya berimbas prestasi belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 kalipelus Kecamatan Purwanegara. Hasil ulangan harian matematika pada akhir kegiatan pembelajaran nilai rata-rata 77 dengan ketuntasan belajar 79% dari 19 siswa.
Oleh : HERI SASONGKO, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 3 Kalipelus
Purwanegara-Banjarnegara