JATENGPOS.CO.ID, – Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari, tidak hanya dalam lingkup pendidikan tetapi juga sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kemampuan menulis melatih siswa untuk berpikir secara sistematis rasional dan ilmiah, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Melalui menulis siswa dilatih untuk mengorganisasikan ide, gagasan, pendapat, atau tanggapan, secara tertulis, yang oleh para siswa dianggap lebih sulit bila dibandingkan denganketrampilan berbahasa lainnya. Dikatakan lebih sulit, karena dalam menulis memerlukankreatifitas ide / gagasan, kecermatan dan ketepatan dalam memilih kata-kata, kemudian menyusun kata-kata itu menjadi kalimat atau paragraf yang dapat ditangkap maksudnya oleh pembaca.
Sulitnya siswa dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat secara tertulis dalam bahasa Inggris masih terlihat jelas dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah – sekolah. Hal ini tidak dipungkiri oleh sebagian besar guru – guru Bahasa Inggris. Berbagai metode pembelajaran sudah di terpakan dalam pembelajaran di kelas. Namun kendala inipun masih tetap dirasakan oleh guru khususnya dalam menyampaikan materi Kalimat Imperative dalam monolog Procedure Text. Adanya kendala tersebut disebabkan oleh berbagai faktor sebagai berikut: faktor dalam (intern factors) dan faktor luar (extern factors). Faktor inter antara lain ; a). rendahnya motivasi belajar siswa. Siswa kurang gigih dalam berusaha belajar Bahasa Inggris.Yang tentunya terasa sulit untuk mempelajarinya karena Bahasa Inggris adalah bahasa asing. Oleh karena itu membutuhkan kemauan dari dalam diri yang benar – benar kuat. b).sulitnya siswa dalam menyampaikan ide,gagasan dan pendapat secara tulis. Hal ini bisa juga disebabkan karena kurang tepatnya pendekatan, metode, strategi maupun media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Sedangkan faktor luar antara lain : kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan guru dikelas. Contohnya pada materi kalimat imperative dalam monolog procedure text. Siswa belum memahami action verb, noun phrase dan struktur kalimat imperative. Salah satu penyebab dari ketidakfahaman siswa tentang hal-hal tersebut diatas adalah pada saat guru menyampaikan materi pada proses pembelajaran dikelas, guru kurang memperhatikan penggunaan media pembelajaran untuk membantu siswa mendapatkan konsep materi yang lebih konkret. Disamping pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan. Sesuai dengan fungsi dari media pembelajaran media pembelajaran membantu seorang tenaga pendidik dalam menyampaikanmateri pembelajaran kepada para peserta didiknya. Media pembelajaran dapat mempermudah bagi para peserta didik dalam memahami apa yang di sampaikan oleh tenaga pendidiknya.Dengan menggunakan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih bervariatif.Kegatan embelajaran yang berlangsung dapat lebih fleksibel.
Media gambar, adalah salah satu media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran dikelas. Media gambar digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi, sehingga siswa lebih mudah memahami materi tersebut dan proses pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik. Media gambar ternyata mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat imperative dalam monolog procedure text.
Dalam penggunaan media gambar pada pembelajaran menulis kalimat imperative dikelas yaitu pada awal pembelajaran siswa dikondisikan supaya tercipta pembelajaran kondusif. Dengan di tayangkan / tunjukkan gambar didepan kelas, siswa akan melihat dan mencermati gambar tersebut. Melalui beberapa pertanyaan sederhana, guru mempersilahkan siswa untuk mengemukakan pendapat berkaitan dengan gambar tersebut. Secara lisan siswa akan menyebutkan apa-apa yang mereka lihat dalam gambar. Kemudian guru mengulang jawaban siswa dengan bahasa yang benar. Selanjutnya pada kegiatan inti, guru memjelaskan secara singkat tentang action verb, noun phrase dan struktur kalimat imperative. Untuk pelatihan siswa dalam menyusun kalimat imperative, secara berkelompok siswa mendiskusikan gambar, merumuskan kegiatan dalam gambar serta menuliskannya dalam bentuk kalimat imperative dengan kata – kata sendiri . Dalam hal ini kegiatan guru adalah memantau kegiatan diskusi siswa untuk memberikan bimbingan pada kelompok siswa yang membutuhkan. Pada akhir pembelajaran, siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.
Penulis berkeyakinan bahwa dengan menggunakan media gambar, siswa lebih tertarik, dan lebih mudah menemukan ide atau gagasan karena lebih konkret, sehingga siswa mudah menemukan kosa kata yang tepat untuk menulis dengan lebih baik. Siswa akan termotivasi dan senang berlatih menulis kalimat. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan menulis bahasa inggris siswa.
Oleh : Setiyawati, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMP N 2 Gunungwungkal Pati