JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan IPA terpadu merupakan produk kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang tidak lain melaksanakan undang- undang no 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)dan hanya dikhususkan untuk siswa jenjang sekolah dasar(SD) dan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).Model pembelajaran IPA Terpadu memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar (KBM) yang lebih efisien dan efektif.Mengapa demikian ? Karena dengan Pembelajaran IPA terpadu materi tidak akan saling tumpang tindih antara yang satu dengan yang lainnya.Selain itu ,Waktu pembelajaran dapat dihemat untuk kegiatan lapangan ,misalnya praktikum. Oleh karena itu kita sebagai pengajar harus dapat memotivasi dan menentukan model pembelajaran apa yang tepat kita gunakan untuk pembelajaran,sehingga siswa tidak merasa bosan pada saat kita sedang mengajar,karena kami berkesimpulan bahwa kurangnya perhatian pada pembelajaran dikarenakan siswalebih suka diam daripada bertanya dan kurangnya pemahaman siswa dalam penguasaan materi sehingga hasi yang diharapkan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sehingga dengan demikian diperlukan alat pendukung pembelajaran yang tepat.
Alat pendukung pembelajaran dalam pendidikan memiliki berbagai manfaat seperti mendukung perkembangan aspek tata bahasa anak,sehingga anak dapat berlatih menggunakan susunan kalimat yang tepat.Aspek sosial juga terpengaruh karena dengan adanya alat bantu ini.Alat bantu mengajar menghilangkan kesan pelajaran yang menjemukkan atau kebosanan mereka dalam menyerap informasi yang disajikan.
Penggunaan alat bantu pembelajaran akan melibatkan indra lain dan tidak akan ada batasan dalam memanfaatkan alat penunjang praktik ini untuk melengkapi kegiatan belajar,alat peraga yang dimaksudkan tentunya harus ada unsur inovasi atau setidaknya ada unsur modifikasi bila sebelumnya sudah ada disekolah tersebut.Dalam arti yang luas alat peraga atau alat pelajaran sering disebut dengan media pembelajaran.Kata media berasal dari bahasa latin,merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfih berarti perantara ( bettween).Dalam proses pembelajaran menurut Heinich (1982) media alat diartikan : Tehnologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm,1977),Sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran (Briggs,1977).Dalam setiap pembelajarannya guru tentu menggunakan media pembelajaran,karena dengan media pembelajaran pesan yang ingin disampaikan guru akan lebih cepat tersampaikan atau lebih cepat dipahami oleh siswa,hal ini dibandingkan dengan guru pada saat mengajar dengan menggunakan metode ceramah saja,karena biasanya dengan menggunakan metode ini biasanya siswa akan merasa jenuh dan membosankan sehingga siswa tidak memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru tersebut.Sebagai contoh adalah penggunaan alat peraga Rangkaian penggaris plastik untuk menghitung besarnya frekuensi getaran, untuk siswa SMP kelas VIII mata pelajaran IPA.
Tujuan dari pembuatan alat peraga ini adalah untuk menjembatani pemahaman konsep yang bersifat abstrak menggunakan benda kongkrit, yaitu pada pembelajaran materi SK 6,KD 6.1 konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya.Adapun manfaat dari alat peraga ini adalah1.Meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan meningkatkanilmu pengetahuan,2.Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yanglebih efektif, 3.Membantu siswa dalam menghitung besarnya frekuensi getaran dengan menggunakan penggaris plastik,4.Siswa mempraktekan 3 ( tiga) kali getaran dengan menggunakan penggaris plastik,5.
