Menanamkan Disiplin Positif pada anak di Sekolah

Dalam menanamkan dispo pada anak KURANGI PORSI CERAMAH Dalam implementasi dispo guru hanya menuntun/mengarahkan, porsi komunikasi akan lebih banyak di anak, semua kesepakatan, semua konsekuensi berasal dari siswa dengan pendampingan dari guru. Metode ceramah dalam penyelesaian masalah pada anak kurang efektif, karena anak hanya mendengar tanpa berperan dalam penyelesaian masalah tersebut. Keterlibatan yang dimaskud adalah proses observasi oleh anak (baik diri sendiri maupun lingkungan), proses pencarian solusi, dan proses penerimaan konsekuensi. Keterlibatan ini yang akan membuat anak berubah atas kesadarannya sendiri, bukan atas ketakutan atau intimidasi.

Gunakan Kesepakatan kelas, Kesepakatan kelas adalah sebuah peraturan kelas yang dibuat bersama dengan siswa kelas dan dengan persetujuan siswa kelas. Kesepakatan kelas berisi beberapa poin kesepakatan bersama untuk menciptakan lingkungan kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru di tahap ini hanya bertugas untuk mengarahkan, poin-poin kesepakatan sepenuhnya dari siswa kelas. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KESEPAKATAN KELAS Guru mengambil satu atau lebih nilai positif, seperti kebersihan, kerapihan, dll. Kemudian komunikasikan dengan siswa, menggunakan metode komunikasi yang sesuai. Tawarkan pada siswa nilai positif yang guru pilih, contoh kalimat: “anak-anak lihat gambar di depan, ruangan kelas itu sangat bersih dan rapih kan, apakah teman-teman ingin ruang kelas kita seperti itu?, jika ingin apa yang harus kita lakukan untuk membuat kelas kita bersih dan rapih?” “anak-anak apakah anak-anak merasa kelas kita ini kurang bersih dan rapih ya?………. (jawaban siswa), jika iya kira-kira penyebabnya apa ya kok bisa kelas kita kurang bersih dan rapih?…….. (jawaban siswa), kalian ingin tidak kelas kita jadi lebih bersih dan rapih sehingga kita lebih nyaman dalam pembelajaran?……… (jawaban siswa), semua setuju tidak kita buat kelas kita bersih dan rapih?……. (jawaban siswa), kalo semua setuju untuk membuat kelas kita bersih dan rapih, apa yang harus kita sepakati bersama untuk mencapai itu? (mulai pembuatan kesepakatan kelas)”

Baca juga:  Pentingnya Keselarasan Pembelajaran dimasa Transisi PAUD ke SD

Ajak siswa untuk menuliskan dalam kertas masing-masing, tentang upaya apa yang harus meraka lakukan untuk mencapai nilai positif yang guru pilih, contoh kalimat: “baik anak-anak sekerang tolong siapkan selembar kertas, tuliskan 5 upaya apa yang harus kita lakukan agar kelas kita menjadi bersih dan rapih” Jika siswa mengalami kesulitan guru bisa memberi pancingan seperti: “mungkin contohnya seperti kita harus membersihkan laci meja tiap jam istirahat” LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KESEPAKATAN KELAS Di tahap pembuatan kesepakatan, harus ditekankan bahwa ini adalah kesepakatan bersama, sehingga ini adalah tanggung jawab semua warga kelas. Hal ini harus selalu ditekankan setiap waktu untuk memupuk rasa tanggungjawab siswa. 5 Setelah kesepakatan siswa selesai, selanjutnya adalah membuat kesepakatan berkaitan dengan jika ada siswa yang tidak melakukan kesepakatan kelas. Cukup sepakati dengan melaporkan jika ada siswa yang tidak melakukan kespakatan kelas. Tidak diperbolehkan menuliskan hukuman atau konsekuensi. Hal ini dikarenakan latar belakang  anak melakukan kesalahan berbeda-beda dan untuk mengetahui itu harus ada komunikasi dua arah antara siswa dan guru. Konsekuensi logis baru akan keluar setelah ada komunikasi dua arah antara siswa dan guru. Setalah kesepakatan kelas selesai, dokumentasikan, dan pantau implementasi kesepakatan kelas. Dalam implementasinya pasti akan ditemukan beberapa kendala seperti anak tidak melakukan kesepakatan kelas, anak lupa akan kesepakatan kelas, dsb. Jika dirasa ada yang perlu dirubah (perubahan, penambahan, pengurangan) dari kesepakatan kelas, maka perlu persetujuan seluruh siswa kelas untuk merubahnya.

Baca juga:  SETS Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Oleh : Sigit Ari Wibowo,S.Pd

iklan

Guru SDN Tanjung Mas Kota Semarang

iklan