Menepis Anggapan Pelajaran Sejarah Yang Membosankan

Triana Rahayu, S.Pd SMKN 11 Semarang
Triana Rahayu, S.Pd SMKN 11 Semarang

JATENGPOS.CO.ID, – Mengapa pelajaran sejarah sering dipandang siswa membosankan? Pertanyaan yang selalu saja terlintas pada pikiran semua siswa yang mendapatkan pelajaran tersebut. Tidak dipungkiri, belajar sejarah memang dianggap membosankan, itu karena sejak dahulu kita belajar sejarah dengan cara mengingat nama, tempat, dan tahun kejadian. Itu semua dipelajari dengan menghafal. Gambaran bahwa guru menceritakan tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, siswa diminta mendengarkan, mencatat, dan kurang diberi kesempatan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Sehingga siswa merasa jemu dan tersiksa dalam mengiku tipelajaran tersebut, akibat nya siswa kurang optimal dalam menyerap pengetahuan sejarah secara bermakna.

Kemungkinan juga bias disebabkan penguasaan materi guru yang kurang memadai, cara guru menyampaikan materi kurang menarik sebab guru selalu menggunakan metode ceramah, dan guru dalam penyampaiannya kurang komunikatif dengan penggunaan bahasa yang kurang baik sehingga apa yang dibicarakan sulit dipahami oleh siswa, darif actor siswa diantaranya adalah siswa tidak mengetahui manfaat mempelajari sejarah dan siswa kurang berminat mempelajari mata pelajaran sejarah karena dianggap kurang penting.

Baca juga:  Tingkatkan Kepercayaaan Diri Siswa dengan Sentuhan Kasih

Penyebab yang lainnya bersumber dari sarana dan prasarana sekolah antara lain kurangnya sumber dan bahan ajar, lokasi sekolah yang jauh dari situs-situs sejarah maupun museum sejarah, serta media pembelajaran yang masih kurang memadai atau dari materi pelajaran antara lain cakupan materi pelajaran yang terlalu luas, dan cenderung hanya bersifat hapalan. Sehingga pelajaran sejarahsaat ini masih dipandang sebelah mata dibandingkan dengan pelajaran lain. Hal ini terkadang membuat guru sejarah harus berfikir kreatif, bagaimana mempersiapkan metode pembelajaran yang tidak membosankan dan dapat melibatkan partisipasi siswa yang terlibat di dalamnya.

Salah satucara agar siswa lebih tertarik dalam mempelajari sejarah guru dapat menggunakan media film biografi. Film adalah salah satu sarana yang praktis untuk menerima informasi. Tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran, sebuah film dapat memberikan informasi yang cukup padat dalam waktu yang relative singkat, misalnya Lincoln,Coloumbus 1492, The King Speech, The Last Emperor, Gandhi, Hirosima, Gie, Soekano, Sang Pencerah, Battle of Soerabaya dan lain-lain. Guru dapat juga menggunakan metode Timeline atau lini masa yang ada pada jejaring social untuk menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa yang lain dalam pelajaran sejarah sehingga siswa tidak merasa harus menhafal tapi memahami dengan menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut. Selain itu penggunakan variasi dari berbagai model pembelajaran dapat diterapkan agar siswa tidak bosan pada saat mengikuti pelajaran Sejarah.

iklan
Baca juga:  Time Token, Kembangkan Keterampilan Berbicara Siswa

Siswa juga diberi penjelasan tentang karakteristik mata pelajaran sejarah (Depdiknas, 2006: 4) adalah sebagai berikut: sejarah terkait dengan masa lalu; sejarah bersifat kronologis, dalam sejarah ada tiga unsur penting: manusia, ruang dan waktu; perspektif waktu merupakan dimensi yang sangat penting dalam sejarah. Sekalipun sejarah erat kaitannya dengan waktu lampau, tetapi waktu lampau itu terus berkesinambungan, sejarah ada prinsip sebab akibat, dan pengertian sejarah sebagai ilmu yang mempelajari.

Menurut Anggar Kaswati (1998: 3)  rekonstruksi masa lalu dan apa yang direkonstruksikan adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami oleh manusia. Sejarah juga didefinisikan sebagai bentuk analisis mengenai apa yang dipikirkan orang, apa yang diucapkan, diperbuat, yang menimbulkan perubahan melalui dimensi waktu. Juga  siswa dijelaskan manfaat mempelajari sejarah yang menurut Habib Mustopo (2006: 12) kegunaan sejarah dalam kehidupan  masyarakat adalah: (1) memberikan kesadaran waktu; (2) memberikan pelajaran yang baik; (3) memperkokoh rasa kebangsaan (nasionalisme); (4) memberikan kecerdasan identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa; (5) sumber inspirasi; dan (6) sarana rekreasi. Disamping itu sejarah dapat membuat kita lebih percaya diri, membantu kita untuk berpikir kritis, meningkat kan focus dan konsentrasi, serta memunculkan rasa empati.

Baca juga:  Berani Bicara dengan Permainan Guess What?

Dengan lebih mengetahui dan memahami karakter serta manfaat belajar sejarahditambahdengan metode pembelajaran nya yang tidak monoton karena guru melibatkan siswa dan kreatif dalam menerapkan metode pembelajaran yang bersifat kekinian(up to date) diharapkan siswa akan lebih menyukai dan menikmati pelajaran sejarah serta benar-benar memperoleh manfaat dalam kehidupannya.

 

Oleh

Triana Rahayu, S.Pd

SMKN 11 Semarang

iklan