Mind Maping Tingkatkan Hasil Belajar IPS

Mind Maping Tingkatkan Hasil Belajar IPS
Supriyanto, S.Pd Guru IPS SMP Negeri 2 Jatiroto, Kabupaten Wonogiri

Mind Maping Tingkatkan Hasil Belajar IPSMata pelajaran IPS selama ini dipandang oleh siswa sebagai pelajaran yang sulit dan menjemukan karena hanya berisi hafalan fakta-fakta, parahnya kebanyakan guru IPS dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah sehingga menyebabkan pelajaran ini dianggap kurang menarik. Demekian pula pada materi IPS kelas VII semester 1 tentang materi Bentuk-bentuk Interaksi Sosial setelah diadakan ulangan harian pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Jatiroto. Kabupaten Wonogiri ternyata rata-rata kelas dibawah KKM. Oleh sebab itu penulis mencoba menerapkan Media pembelajaran Mind Maping dengan harapan hasil belajar siswa pada materi ini dapat ditingkatkan di atas KKM.

Mind Maping adalah cara mengembangkan kegiatan berfikir kesegala otak, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut.( Tony Buzan, 2018: 4 ). Mind Maping mengembangkan cara berfikir divergen dan berfikir positif. Mind Maping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berfikir organisasional yang sangat hebat yang merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan.

Baca juga:  Mental Kerja Lewat Bimbingan Karir

Adapun prosedur pembuatan alat pembelajaran Mind Maping ini adalah: 1. Siapkan kertas tak bergaris/HVS untuk membuat konsep Mind Maping Bentuk-bentuk Interaksi sosial. 2. Siapkan perlengkapan lain seperti kertas manila, pena, spidol, dan pensil warna. 3. Pastikan topik/tema utama/judul dari materi bentuk-bentuk Interaksi sosial yang diletakkan di tengah-tangah kertas. Mulaialah dengan satu kata kunci atau keyword, ide, ataupun subyek yang ingin difahami. Kemudian mulai menumbuhkan cabang-cabang atau sub ide dari ide pokok awal tersebut. 4. Alur baganya seperti pohon yang sesungguhnya, ranting yang terdekat dengan ide pokok adalah gagasan yang mendukung topik/tema utama/judul, semakin spesiik ide yang dibahas maka rantingnya semakin mengcil. 5. Menggunakan warna atau spidol untuk hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, juga setiap gagasan pokok yang merupakan ide baru dan gambar-gambar yang sesuai dengan gagasan. 6. Gunakan huruf besar untuk gagasan pokok.

Media pembelajaran ini digunakan pada saat pembelajaran di kelas dengan materi Bentuk-bentuk Interaksi sosial. Adapun langkah-langkah kegiatan guru dan siswa di dalam kelas adalah: 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2) Guru mempraktekkan penggunaan media Mind Maping di depan kelas dengan materi Bentuk-bentuk Interaksi sosial. 3) Siswa membentuk kelompok 5-6 orang. 4) Siswa diminta membuat Mind Maping dengan tema Bentuk-bentuk Interaksi sosial sesuai kelompoknya masing-masing. 5) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil karyanya dan kelompok lain menanggapi. 6) Setiap kelompok memajang hasil karyanya di tempat yang telah ditentukan dan saling mengunjungi secara acak. 7) Setiap kelompok diminta memberi tanggapan hasil karya kelompok lain. 8) Siswa diminta membuat kesimpulan terhadap manfaat penggunaan media dalam pembelajaran yang telah dilakukan.


Baca juga:  Edukasi dan Skrining Diabetes Melitus Sebagai Upaya Promotif dan Preventif Penyakit Tidak Menular di Desa Sungaibuntu, Karawang

Adapun dampak penerapan Mind Maping terhadap peningkatan kualitas pembelajaran adalah bahwa siswa lebih mudah dalam menerima materi Bentuk-bentuk Interaksi sosial dengan penampilan Mind Maping disertai gambar yang menarik menjadikan pelajaran IPS mulai digemari siswa kelihatan mereka antisias dalam bekerja pada kelompoknya untuk membuat Mind Maping dan juga dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Di sisi lain setelah guru menerapkan Media Pembelajaran Mind Maping Bentuk-bentuk Interaksi sosial ternyata hasil belajar siswa yang tercermin dari hasil ulangan harian pada kompetensi dasar Kelas VII Semester 1 yaitu bentuk-bentuk Interaksi sosial mengalami peningkatan. Apabila seorang guru hanya mengajar secara ceramah atau penjelasan verbal ternyata membuat siswa kurang cepat memahami konsep bentuk-bentuk Interaksi sosial. Dengan penggunaan media Mind Maping ini juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Dari paparan yang telah penulis sampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Media Pembelajaran Mind Maping sangat bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari materi Bentuk-bentuk Interaksi sosial. Dengan penggunaan media ini ternyata hasil belajar siswa pada materi Bentuk-bentuk Interaksi sosial dapat ditingkatkan, terbukti dari rata-rata ulangan harian mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah tanpa diperjelas dengan media pembelajaran.

Baca juga:  Stem Education Tingkatkan Literasi Sains


Supriyanto, S.Pd
Guru IPS SMP Negeri 2 Jatiroto,
Kabupaten Wonogiri