Model Master Cheff Tingkatkan Keterampilan Tata Boga

Eko Atie Nung Hasriningsih,S.Pd Guru Tata Boga SMKN3 Purworejo
Eko Atie Nung Hasriningsih,S.Pd Guru Tata Boga SMKN3 Purworejo

JATENGPOS.CO.ID, – Kurikulum 2013 revisi merupakan kurikulum penyempurnaan  dari kurikulum sebelumnya, yang lebih menekankan pada aspek penguasaan kompetensi  keterampilan / psikomotor. Siswa dituntut  dapat berkreasi dalam berbagai produk dan siap bersaing dengan dunia industri. Siswa betul-betul dituntut mandiri dalam segala hal. Guru sebagai fasilitator dapat memilih model pembelajaaran yang dapat memotifasi siswa untuk terus berkreasi dan mandiri dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran praktik di sekolah. Selama ini para siswa hanya menerima materi pembelajaran praktik dari guru saja, sehingga para siswa cenderung pasif dan tidak bisa berkreasi dengan bebas sesuai dengan potensi dirinya.

Peserta didik merupakan subyek pembelajaran yang harus diarahkan dan dilatih untuk dapat terbiasa dengan kekreatifan dan kemandirian dalam menerima pembelajaran praktik khususnya dalam kompetensi dasar membuat produk bakery and pastry. Hasil praktik pertama para siswa SMK kelas sebelas jurusan tata boga belum dapat berkreasi dengan baik karena masih hanya menerima apa – apa yang dijelaskan oleh guru saja. Dan hasil pembelajaran masih dibawah kkm. Dengan kondisi seperti ini sehingga guru harus memilih model pembelajaran yang dapat mendorong/ memotifikasi para siswa dalam pembelajaran praktik khususnya.

Baca juga:  BKP dengan Kartu Instruksi Diri Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Peserta Didik

Salah satu model pembelajaran yang dapat memotifasi siswa untuk berkreasi dan mandiri dalam pembelajaran khususnya dan dilingkungan masyarakat pada umumnya adalah model  master cheff. Sebuah model pembelajaran yang sangat sesuai untuk mendorong siswa mandiri dan berkreasi khususnya dalam produk-produk pembelajaaran praktik di sekolah. Dengan model master cheff siswa  bebas menuangkan kekreatifaannya untuk menyajikan hasil praktik secara menarik.

Model master cheff  terinspirasi dari tayangan RCTI yang selalu menyajikan master cheff dalam mengolah suatu produk dengan bahan yang sederhana dan menjadi tampilan produk yang sangat indah dan memukau para penonton. Para peserta master cheff berkreasi dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.Model master cheff mempunyai beberapa kelebihan yaitu menumbuhkan jiwa mandiri pada para siswa, menumbuhkan kekreatifitan siswa dalam memahami resep dan mengolah suatu produk sehingga dapat menampilkan dan menyajikan hasil masakan yang sangat layak untuk dijual. Dengan aneka garnish yang menarik walau sederhana tetapi sangat indah.


Baca juga:  ETH Tingkatkan Aktivitas Belajar Perencanaan Perjalanan Wisata

Metode master cheff dilakukan pada setiap pembelajaran praktik di dapur, yaitu dengan membagi kelompok dengan anggota kelompok cukup dua siswa. Pada tahap awal, guru hanya memberi soal yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar yang dibahas. Misalnya, buatlah satu produk hiasan kue dari marzipan dan satu produk cokelat.Maka siswa bersama kelompoknya akan segera  menentukan nama produknya dan membuat perencanaan mulai dari membuat resep standar, menyusun daftar belanja, daftar alat, tertib kerjanya, rancangan penyajian, menghitung harga kalkulasi dan evaluasi produk. Jika ada kelompok yang belum membuat perencanaan, maka kelompok tersebut belum bisa melaksanakan pembelajaran praktik dan harus menyelesaikan perencanaan terlebih dahulu.

Dengan model master cheff ini maka para siswa akan selalu termotifasi untuk mandiri dan kreatif dalam menentukan nama produk, proses pengolahan dan penyajian serta pengemasan untuk dipasarkan. Guru tidak begitu banyak terlibat, karena siswa sudah dapat jalan sendiri dalam pembelajaran praktik tersebut. Guru hanya sebagai pemantau dan penambah masukan seandainya ada yang belum sesuai.

Baca juga:  Kreasi Animasi 2D dengan Adobe Flash

Pelaksanaan modelmaster cheff dimulai pada mata pelajaran pastry and bakery tingkat sebelas SMK jurusan tata boga. Pada kompetensi dasar membuat marzipan dan membuat produk permen cokelat serta praline. Siswa benar-benar dapat berkreasi sesuai imajinasi mereka yang sungguh menakjubkan. Para siswa terlihat sangat antusia dan belajar dengan senang karena mereka benar-benar merdeka untuk menuangkan idenya dalam sebuah karya produk makanan.

Dengan kata lain modelmaster cheff benar-benar dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien, kreatif dan mandiri. Peran guru yang selalu memonitor ternyata sangat membuahkan hasil yang signifikan. Dan dengan terkejudnya ternyata para siswa menerapkan modelmaster cheff pada semua pembelajaran praktik pada semua mata pelajaran produktif khususnya pada tingkat sebelas jurusan tata boga. Mereka merasa bebas berkreasi dan untuk menuangkan imajinasinya dalam berbagai produk.

Eko Atie Nung Hasriningsih,S.Pd

Guru Tata Boga SMKN3 Purworejo