Model Role Playing Upaya Peningkatan Nasionalisme dan Patriotisme

Dra. Prihati Setya Pertiwi Guru IPS SMP Negeri 12 Semarang
Dra. Prihati Setya Pertiwi Guru IPS SMP Negeri 12 Semarang

JATENGPOS.CO.ID,– Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia lahir sebagai bangsa dan negara merdeka dengan cara  heroik dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Para tokoh rela berkorban apa saja demi membebaskan bangsa darikekuasaan penjajah dengan rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Dari periode perjuangan ke periode berikutnya gemuruh perjuangan bangsa Indonesia yang luar biasa, mengorbankan tenaga, harta, bahkan nyawa sesuai zamannya masing-masing sehingga kemerdekaan Indonesia dapat dicapai.

Nasionalisme sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakanwujud kecintaan dankehormatan terhadap bangsa sendiri, menjaga persatuan bangsa dan meningkatkan martabat bangsa dimata dunia. Patriotisme juga sangat penting, dengan semangat rela berkorban bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat dan tidak mudah ditaklukkan.

Namun dengan berkembangnya zaman, sebagian masyarakat  terlalu sibuk  memenuhi kebutuhanmateriil, serta cepatnya arus globalisasi, menyebabkan semakin pudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Apalagi setiap hari disuguhi berita kasus korupsi dan demokratisasi yang melewati batas, menjadikan sebagian pemuda apatis, skeptis dan kehilangan optimisme. Mereka lari ke hal-hal yang negatif, meniru gaya hidup barat, kekerasan, bahkan banyak yang menghabiskan waktu untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.

Baca juga:  Trik Jitu PSG Untuk Magang Siswa Tabus

Untuk itu perlu usaha meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda.Salah satu upaya meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme bagi peserta didikdi SMPN 12 Semarang adalah mengaplikasikan model pembelajaran role playing pada materi Sekitar Proklamasi mata pelajaran IPS. Di dalam model pembelajaran role playingterdapat aturan, tujuan,serta melibatkan unsur bahagia.Titik fokus model tersebut terletak pada keterlibatan emosional serta pengamatan indera kedalam situasi permasalahan nyata yang dihadapi. Dalam model pembelajaran ini peserta didik membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan berperan sebagai orang lain. Pada materi Sekitar Proklamasi peserta didik memerankan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan sehinggatercipta situasi perjuangan yang dapat dirasakan, yaitu pada peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, upacara proklamasi kemerdekaan serta sidang PPKI 18 Agustus 1945.

iklan
Baca juga:  Smk Bagi Pembentukan Generasi Emas Indonesia

Pada model pembelajaran ini peserta didik menjadi subjek utama.  Mereka secara aktif  melaksanakan praktik komunikasi dengan kelompoknya dalam situasi tertentu sesuai tema masing-masing. Melalui role playing peserta didik diharapkan bisa mengeksplorasi perasaannya; mendapatkan wawasan tentang nilai, sikap, dan persepsinya tentang sejarah perjuangan bangsa; mengembangkan sikap dan ketrampilan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi; serta mengeksplorasi inti dari masalah yang diperankan. Langkah-langkahnya sebagai berikut. Secara berkelompok peserta didik mempelajari skenario sesuai tema yang diberikan guru. Setiap kelompok memerankan skenario yang disusun berdasarkan urutan tema, sedangkan kelompok lain memperhatikan. Setelah selesai peserta didik diberi lembar kerja untuk melakukan penilaian atas penampilan tiap kelompok dan menyampaikan kesimpulan yang dikuatkan oleh guru.

Kelebihan model pembelajaran role playing memberikan kesan kuat dan lama pada ingatan peserta didik, serta memberikan pengalaman menyenangkan yang sulit dilupakan. Kelas lebih antusias dan dinamis, mampu membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalamdiri peserta didik, serta menumbuhkan kesetiakawanan sosial yang tinggi. Peserta didik lebih menghayati peristiwa perjuangan bangsa Indonesia tersebut, serta dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung didalamnya.

Baca juga:  Melawan Lupa Rumus Kimia

Model pembelajaran role playingdapat menumbuhkan sikap menghargai jasa para pahlawan antara lain mendoakan pahlawan, mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif, belajar tekun dan mengembangkan diri secara maksimal, menjaga peninggalan sejarah, memperkaya khasanah budaya bangsa melalui berbagai kegiatan, serta menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu dapat meningkatkan sikap meneladani kepahlawanan dan patriotisme antara lain rela berkorban, berjiwa besar, sabar, sportif, salingmemaafkan,suka bekerja keras, bertanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, serta menjaga lingkungan dengan sebaik-baiknya.

Dra. Prihati Setya Pertiwi
Guru IPS SMP Negeri 12 Semarang
iklan