Model Two Stay Two Stray Tingkatkan Hasil Belajar Matematika

Juliani Guru SDN 2 Jatinom, Sidoharjo, Wonogiri
Juliani Guru SDN 2 Jatinom, Sidoharjo, Wonogiri

Mata pelajaran Matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapatĀ  memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Menurut kurikulum KTSP, mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI hanya meliputi tiga aspek, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Berdasarkan ketiga aspek tersebut, terdapat salah salah satu pokok bahasan penting yang termasuk ke dalam aspek geometri dan pengukuran yaitu materi bangun ruang.

Masalah yang guru temukan di kelas VI SD Negeri 2 Jatinom pada materi volume bangun ruang adalah rendahnya hasil belajar siswa. Rata-rata nilai hasil belajar adalah 59,29 dan hanya terdapat 5 siswa (35,71%) yang tuntas. Sehingga masih terdapat 9 siswa (64,29%) yang belum tuntas dan dapat dikatakan bahwa target daya serap siswa terhadap materi menghitung volume bangun ruang belum mencapai batas ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 85 %.

Baca juga:  Blanded Learning Solusi Pembelajaran di Era Pademi

Salah satu cara yang dapat ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model ini dalam bahasa Indonesia dikenal dengan ā€œDua tinggal dua tamuā€ yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Pembelajaran Two Stay Two Stray memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain (Huda, 2011).


Ā Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray menurut Fathurrohman (2015: 91) sebagai berikut : guru menyampaikan materi pelajaran, guru membentuk beberapa kelompok beranggotakan 4-5 siswa dengan kemampuan berbeda- beda, guru memberikan Lembar Kerja Siswa, dua orang dari tiap kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mencatat hasil tugas, dan sisa kelompok tetap di kelompoknya untuk menerima siswa yang bertamu ke kelompoknya, siswa yang bertamu kembali ke kelompoknya dan menyampaikan hasil kunjungannya kepada teman yang tetap berada dalam kelompok, hasil kunjungan dibahas bersama dan dikumpulkan kemudian salah satu kelompok mempresentasikan jawaban mereka, kelompok lain memberikan tanggapan.

Baca juga:  Air Prabu Sulap P3SK, Mungkinkah ?

Penelitian di SD Negeri 2 Jatinom dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklusnya terdiri perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan pengumpulan dokumen, observasi, tes, wawancara, dan catatan lapangan.

Hasil penelitan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, dibuktikan pada kondisi awal rata-rata nilai yaitu 59,29, kemudian pada siklus I nilai rata-rata yaitu 72,86 atau mengalami peningkatan 13,57 dari kondisi awal. Setelah melakukan pembelajaran siklus II, nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 82,86 atau mengalami peningkatan 10,00 dari siklus I. Ketuntasan belajar siswa juga meningkat dari kondisi awal siswa yang tuntas sebesar 35,71% menjadi 57,14% pada siklus I dan pada akhir siklus II ketuntasan belajar siswa menjadi 92,86. Kesimpulan dari penelitian ini dengan penerapan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar volume bangun datar pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri pada tahun pelajaran 2017/2018.

Baca juga:  Video Klip Lagu Efektifkan Pembelajaran Menulis Teks Drama

Juliani

Guru SDN 2 Jatinom, Sidoharjo, Wonogiri