Pembelajaran matematika biasanya menjadi beban bagi siswa, karena dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan. Pembelajaran matematika harus dikemas sebaik mungkin, agar lebih menyenangkan dan mudah dipahami siswa. Sehingga dapat meningkatkan minat dan semangat belajar supaya tidak membosankan. (Rochman Natawidjaja, 1997:4)
Pada materi Hubungan Antar Satuan Volume (Hutarsavo) di kelas 6 SDN Pedalangan 02, masih banyak siswa yang belum paham dengan menggunakan tangga. Maka, alat peraga sangat penting peranannya dalam membantu untuk memahami matematika yang bersifat abstrak. Untuk mempermudah memahami materi Hubungan Antar Satuan Volume, maka digunakan alat peraga yaitu Mistar Konversi Antar Satuan (Mikotasa)
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila tidak belajar maka responnya menurun. (Dimyati dkk, 2002:9). Dengan Mikotasa, diharapkan dapat membantu pemahaman siswa pada materi Hubungan Antar Satuan Volume. Peraga ini berbentuk mistar atau penggaris yang bertuliskan satuan ukur. Satuan ukur yang digunakan untuk mengukur volume adalah kubik, liter, cc, dan sebagainya. Satuan ukur volume yang ditulis di mistar adalah , , dengan jarak tertentu.
Dengan Mikotasa ini, juga akan membantu memahami hubungan antara volume dengan liter, karena 1 Untuk memudahkan siswa dalam menghafal satuan volume, digunakan kata yang mudah diingat (jembatan keledai) yaitu kucing hitam dalam mobil desi cantik makan mangga (kucing = km, hitam = hm, dalam = dam, mobil = m, desi = dm, cantik = cm, dan makan mangga = mm).
Pada materi Hutarsato menggunakan Mikotasa, sistem pengerjaannya sangat sederhana dan mudah dipahami. Dengan menggunakan mistar (seperti penggaris bilangan) ini, siswa dapat dengan cepat mengerjakan soal yang berhubungan dengan satuan volume. Karena volume satuan ukurnya kubik (pangkat 3), maka setiap satuan dibagi menjadi 3 bagian atau titik. Cara menggunakan Mikotasa adalah angka satuan pada soal diletakkan di bawah satuan ukurnya, baik untuk penjumlahan maupun pengurangan. Contoh untuk soal penjumlahan, 25 dan angka 2 di titik depannya, tambahkan angka 0 di bawah titik-titik sampai Kemudian angka 10 ditulis di bawah angka 25, dengan meletakkan angka 0 di bawah dan 1 di titik depannya. Tarik garis di bawah 10 dan beri tanda tambah di kanan garis. Nah, jumlahkan angka-angka tersebut hingga menjadi 25.010 Begitu juga dengan pengurangan, prinsipnya sama.
Mungkin timbul di benak, bagaimana kalau menjumlah atau mengurang bilangan yang ada komanya? Intinya sama, yaitu tentukan dulu angka satuannya. Misal, 63,41 – 2,35 = … . 63,41 satuannya adalah 3, maka letakkan 3 di bawah , angka 6 di titik depannya, sedangkan angka 4 dan 1 di titik belakangnya. Pada mikotasa ini, tanda koma diabaikan saja. Kemudian 2,35 satuannya adalah 2, maka letakkan 2 di bawah , sedangkan angka 3 dan 5 di titik belakangnya. Tarik garis di bawah 2,35 dan beri tanda kurang di sebelah garis, lalu dikurangi.
Demikian cara kerja menggunakan Mikotasa untuk materi Hutarsavo, yang sangat mudah dan sederhana, namun mudah dipahami oleh siswa.
Sri Wahyuningsih, S.Pd
SDN Pedalangan 02, Banyumanik