JATENGPOS.CO.ID, – Kompleknya materi tentang antropologi berdampak pada penurunan capaian hasil belajar peserta didik. Perlu trik dari guru mata pelajaran guna memahamkan materi supaya mudah dipahami dengan baik. Tidak sedikit keluhan tentang muatan materi yang terlalu bayak dari peserta didik. Akibat yang diperoleh adalah terjadinya mayoritas peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal). Ketidaktuntasan tersebut disebabkan banyak faktor diantaranya bisa jadi karena peserta didik belum menguasai materi dna belum belajar. Kemungkinan juga disebabkan karena penyampaian materi yang disampaikan guru mata pelajaran kurang bisa diterima dengan baik oleh peserta didik. Maka perlu adanya refleksi baik oleh peserta didik maupun guru mata pelajaran. Sebagai peserta didik semestinya senantiasa mencintai semua jenis mata pelajaran. Sehingga akan tercipta rasa senang untuk mengikuti pembelajaran dan mempelajarinya.
Guna meminimalisir fenomena yang sering terjadi yaitu dengan guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan menggunakan hasil kreatifitas dan inovasi sebagai model pembelajaran baru. Sehingga dengan terciptanya inovasi baru atau metode baru dapat menambah semangat peserta didik untuk belajar dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Namun, yang perlu disadari adalah dari masing-masing metode mempunyai kelemahan dan kelebihan tersendiri. Tergantung pada bapak/ ibu guru yang mau menggunakan metode tersebut dengan disesuaikan dulu dengan karakteristik peserta didik, materi atau bahan ajar dan sarana yang tersedia.
NHT (Numbered Head Together) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan sintak; pengarahan dari guru, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar tentang masalah antropologi yang berkembang saat ini (untuk tiap kelompok sama tapi tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor peserta didik, setiap peserta didik dengan nomor yang sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok. Sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa umumkan hasil kuis dan beri reward. Akan terjadi pembelajaran yang aktif antara sesama peserta didik pada saat diskusi tentang kasuistik dari kelompok. Diharapkan dari akhir pembelajaran menggunakan metode NHT ini peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat antropologi dalam mengkaji tentang kesamaan dan keragaman budaya, agama, religi/ kepercayaan, tradisi dan bahasa yang kian berkembang. Materi antropologi juga mudah diserap oleh peserta didik.
Ndari Titis Kusumastuti, S.Pd.
Guru Antropologi SMA N 1 Boja