JATENGPOS.CO.ID, LONDON – Hari Rabu (16/10/2024), Federasi Sepak Bola Inggris (FA) secara resmi mengumumkan perekrutan Thomas Tuchel sebagai pelatih Timnas Inggris. Tuchel akan mulai bekerja sebagai pelatih The Three Lions mulai Januari 2025. Eks pelatih Chelsea itu akan bahu membahu bersama Anthony Barry.
Thomas Tuchel dan Barry pun akan bereuni lantaran keduanya sudah bekerja sama saat masih di Chelsea dan Bayern Munchen. Mengutip situs Englandfootball, FA Board telah menyetujui perekrutan Thomas Tuchel dan Barry pada pekan lalu. Lalu Tuchel sudah teken kontrak sejak 8 Oktober.
Pengumuman sedikit terlambat karena untuk menghormati Timnas Inggris di bawah asuhah pelatih interim Lee Carsley yang sedang mentas di UEFA Nations League. Melalui keterangan resminya, Thomas Tuchel mengaku sangat bangga telah diberi kehormatan memimpin Timnas Inggris.
“Saya sudah lama merasakan keterikatan pribadi dengan sepak bola di negara ini, dan hal itu telah memberi saya beberapa momen yang luar biasa,” ungkap Tuchel.
“Mendapatkan kesempatan untuk mewakili Inggris adalah sebuah keistimewaan yang besar, dan kesempatan untuk bekerja dengan kelompok pemain yang istimewa dan berbakat ini adalah hal yang sangat mengasyikkan,” lanjutnya.
Sampai menunggu Januari 2025, Lee Carsley akan tetap menjadi pelatih sementara Timnas Inggris. Bulan depan, Carsley masih harus memimpin tim pada dua laga penting UEFA Nations League melawan Yunani dan Republik Irlandia. Dia kemudian akan kembali menjadi pelatih Timnas Inggris U-21 yang akan mentas di Piala Eropa U-21 2025.
Mantan pelatih kepala Chelsea, Thomas Tuchel, telah resmi menandatangani kontrak sebagai pelatih Timnas Inggris yang baru, seperti yang dilaporkan secara luas oleh media Inggris. Kepala eksekutif Football Association (FA), Mark Bullingham, dijadwalkan akan mengadakan konferensi pers di Wembley pada Rabu (waktu setempat) untuk mengumumkan penunjukan pelatih asal Jerman berusia 51 tahun ini.
Tuchel menjadi manajer asing ketiga yang memimpin Three Lions, dan yang pertama dari Jerman, mengikuti jejak Sven-Goran Eriksson dari Swedia dan Fabio Capello dari Italia.
Dikenal dengan gaya sepak bola progresif, Tuchel menggantikan Frank Lampard di Chelsea pada Januari 2021 dan membawa The Blues meraih gelar Liga Champions, mengalahkan Manchester City di final.
Di sisi lain, Lee Carsley, manajer U-21 Inggris, telah menangani tim utama sebagai pelatih sementara sejak pengunduran diri Gareth Southgate setelah kekalahan Timnas Inggris di final Euro 2024 melawan Spanyol, Juli lalu.
Carsley tampak ragu ketika ditanya apakah tertarik menjadi pelatih tetap. Ia berkali-kali menegaskan bahwa fokusnya adalah membawa Timnas Inggris melalui enam pertandingan Nations League, dan menyatakan bahwa posisi tersebut layak diisi oleh “pelatih kelas dunia yang telah memenangkan trofi”.
Carsley sebelumnya dianggap sebagai kandidat favorit untuk menjadi pelatih penuh waktu. Namun, kekalahan telak dari Yunani dalam laga Nations League di kandang sendiri, Jumat dini hari WIB (11/10/2024), dikabarkan merusak peluangnya.
Nama Pep Guardiola, pelatih Manchester City yang sukses meraih banyak gelar, juga disebut-sebut sebagai calon kuat, tetapi FA akhirnya memilih Tuchel, yang saat ini tidak terikat dengan klub manapun sejak meninggalkan Bayern Munchen pada akhir musim lalu.
Bayern Munchen menempati posisi ketiga di Bundesliga musim lalu, tertinggal dari Bayer Leverkusen dan VfB Stuttgart—pertama kalinya klub tersebut gagal meraih gelar sejak musim 2011-12.
Tuchel dikenal sebagai pelatih dengan taktik yang inovatif, membangun reputasinya di Bundesliga saat menggantikan Juergen Klopp di Mainz 05 pada tahun 2009.
Ketika Klopp meninggalkan Borussia Dortmund pada akhir musim 2014-15, Tuchel kembali menggantikannya dan berhasil memenangkan Piala Jerman pada 2017.
Setelahnya, Tuchel bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dan memenangkan gelar Ligue 1 secara beruntun. Ia juga membawa PSG ke final Liga Champions pertama mereka pada 2020, meski akhirnya kalah dari Bayern Munchen.
Setelah itu, ia bergabung dengan Chelsea dan berhasil meraih kesuksesan besar, termasuk mencatatkan rekor 14 pertandingan tanpa kekalahan di awal kariernya bersama klub tersebut serta memenangkan Liga Champions.
Masa jabatan Tuchel di Bayern berlangsung naik turun, dan kini ia diharapkan bisa membawa Inggris lolos ke turnamen besar dan meraih prestasi setelah beberapa kali gagal di bawah kepemimpinan Southgate.
Inggris ditargetkan lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan juga dapat memenangi UEFA Nations League. Inggris belum pernah lagi memenangi trofi sejak terakhir meraihnya pada 1966 di ajang Piala Dunia.
Pelatih veteran, Harry Redknapp, buka suara setelah Thomas Tuchel dikabarkan akan menukangi Timnas Inggris. Menurut Redknapp, The Three Lions seharusnya dilatih manajer asal Inggris.
Thomas Tuchel dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan FA untuk menukangi tim nasional Inggris. Tuchel akan mengisi posisi yang ditinggalkan Gareth Southgate pada pertengahan tahun ini.
Sebelumnya, pelatih interim, Lee Carsley, menjadi kandidat kuat untuk menukangi Harry Kane dan kawan-kawan secara permanen. Namun, Carsley terlihat tidak tertarik dan tak punya ambisi memimpin Inggris.
Akan tetapi, penunjukkan Tuchel bukannya tanpa pro dan kontra. Satu di antara kelompok kontra adalah Redknapp. Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu merasa Tuchel sejatinya tidak cukup apik meskipun pernah membawa Chelsea juara Liga Champions.
Redknapp beralasan, performa Tuchel pada beberapa tim kerap mengecewakan. Dua di antaranya adalah ketika menukangi Paris Saint-Germain dan Bayern Munchen.
“Tuchel kehilangan pekerjaan dengan cepat pada beberapa klub. Dia tidak sukses besar. Dia datang dan pergi di beberapa klub,” kata Redknapp kepada Sky Sports. (bol/riz)