JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Boyolali yang sembuh bertambah sebanyak 16 orang, sehingga totalnya menjadi 618 orang.
Pasien COVID-19 di Boyolali yang sembuh terus bertambah, dan angka kesembuhan mencapai 618 orang atau sekitar 78,43 persen dari total 788 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali dokter Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Minggu.
“Kami mencatat hingga Minggu ini, warga Boyolali yang terkonfirmasi positif COVID-19 secara akumulasi sebanyak 788 kasus, yang terdiri dari masih dirawat di rumah sakit ada 80 kasus, isolasi mandiri 59 kasus, pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 618 kasus, sedangkan meninggal dunia 31 kasus,” kata dokter Ratri.
Ratri mengatakan pasien yang sudah dinyatakan sembuh tersebut mereka setelah dinyatakan negatif hasil tes usap sebanyak dua kali, dan mereka tersebar di 22 kecamatan di Boyolali.
“Kami memantau pasien sembuh COVID-19 semakin banyak, dan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit juga semakin berkurang,” kata Ratri.
Bahkan, wilayah Kabupaten Boyolali sudah beberapa pekan ini, masuk indikator-indikator skornya rasio persentasenya sekitar 1,96 persen atau zona resiko sedang.
Kendati demikian, kata Ratri tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi soal penerapan protokol kesehatan guna mencegah dan mengendalikan COVID-19 di Boyolali.
Dinkes Boyolali juga sudah melaksanakan tes usap massal hingga sekarang sebanyak 8.201 orang, hasilnya positif sebanyak 775 orang, dan lainnya negatif.
Bahkan, Pemkab Boyolali dalam menegakan disiplin protokol kesehatan juga menerjunkan tim dari Lintas Sektoral seperti Satpol PP, BPBD, kepolisian, TNI, dan Damkar Boyolali.
Selain itu, Pemkab juga menurunkan tim untuk memantau kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sering disebut tim Jogo Tonggo, di mana juga melakukan kunjungan ke kecamatan-kecamatan dan daerah-daerah zona kasus positif untuk evaluasi warga yang isolasi mandiri.
“Kami tetap berharap warga yang melakukan aktivitas ke luar rumah menggunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun, membawa hand sanitizer, dan jauhi kerumunan. Program Gerakan Masyarakat Pola Hidup Sehat sangat efektif untuk mencegah penularan COVID-19,” katanya. (fid/ant)