Pasokan Beras Menurun, Pemkab Temanggung Siapkan 6 Kali Operasi Pasar

Pasokan beras di tingkat pedagang di pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung mulai menurun. Foto:setyo wuwuh/JPNN

JATENGPOS.CO.ID. TEMANGGUNG– Pemerintah Kabupaten Temanggung menyiapkan puluhan ton beras untuk melakukan operasi pasar (OP), upaya ini dilakukan untuk menekan harga beras yang akhir-akhir ini masih bertahan tinggi.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, Rony Nurhastuti mengatakan, OP akan dilakukan sebanyak enam kali, sekali OP pihaknya menyediakan setidaknya lima ton beras medium.

“Beras yang digunakan beras kualitas medium, harapan kami dengan dilakukannya OP bisa menekan harga beras,” harapnya kemarin.

Ia mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan Perum Bulog. Dalam kegiatan ini Bulog akan meyiapkan beras yang akan digunakan untuk OP.

iklan

Op sendiri lanjutnya akan dilaksanakan pada 24-25 Januari 2017, jadwal ini ditentukan berdasarkan kesepakatan dalam rapat koordinasi yang melibatkan Disperindag, Bagian Perekonomian, Asisten II Sekda Temanggung, Polres, dan Bulog Subdivre Kedu, yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Baca juga:  DPR Terkesan Pertumbuhan Ekonomi Jateng

“Waktu sudah di sepakati, OP sendiri akan dilakukan di empat titik,” terangnya.

Ia menyebutkan pada 24 Januari 2018 dilakukan OP beras di Pasar Batok Kecamatan Wonoboyo dan Pasar Tretep di Kecamatan Tretep, kemudian pada 25 Januari 2018 dilakukan OP di Pasar Rejo Amertani Temanggung dan Pasar Legi Parakan.

“Dalam dua hari dilakukan OP di empat titik, sedangkan dua titik lainnya ditentukan kemudian di daerah yang memerlukan OP,” jelas Ronny.

Ia mengatakan dijadwalkan Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, bakal melakukan monitoring OP beras di Pasar Temanggung dan Parakan.

“Bapak BUpati akan memastikan pelaksanaan OP, Bupati akan terjun langsung saat OP dilakukan,” terangnya.

Baca juga:  Program JKN Bantu Pengobatan Stroke Sutriah

Dalam Op tersebut tambahnya, beras kualitas medium dijual Rp9.350 per kilogram. Dilakukan OP karena harga beras medium di pasar sudah melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan oleh Menteri Perdagangan selama lebih dari tiga minggu.

“Kami berharap melalui OP ini, harga beras di pasaran bisa turun atau stabil, karena harga beras kualitas medium di pasaran sekarang mencapai Rp11.000 per kilogram,” katanya.

Sebelumnya Kepala Subdivre Bulog Kedu, Sony Supriyadi mengatakan Bulog Kedu telah melakukan OP beras sejak 5 Januari 2018 dengan optimalkan peran mitra kerja, distributor, dan “Rumah Pangan Kita” (RPK).

Menurut dia di Kabupaten Wonosobo dan beberapa wilayah lain keterlibatan RPK cukup efektif untuk melaksanakan OP beras.

Baca juga:  Siap-siap, Sinergi PLN - Himbara Bakal Permudah Masyarakat Miliki Motlis

“Setiap dua hari sekali RPK di Wonosobo rata-rata mengambil dua ton beras untuk OP beras di wilayah tersebut,” katanya.

Terpisah Purwanti salah satu pedagang di pasar Kliwon rejo Amertani Temanggung menuturkan, sejak tiga pekan terakhit harga beras masih bertahan tinggi. Bahkan katanya, jika cuaca masih belum berubah kemungkinan harga beras masih akan mengalami kenaikan harga.

Apalagi katanya, saat ini sebagian besar petani di Temanggung belum melakukan panen raya, sehingga pasokan beras di tingkat petani masih sangat sedikit. (set/jpnn/muz)

iklan