Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya. Generasi muda milenial bangsa ini berada pada titik mengkhawatirkan. Dapat kita lihat pergaulan remaja dewasa ini sangat memperihatinkan. Kemajuan teknologi turut memicu pergaulan bebas remaja putera dan puteri, seks bebas, dan penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat aditif). Ketiganya merupakan hal yang saling berkaitan dan tak terpisahkan. Penyalahgunaan Napza diawali dengan merokok, kemudian minum minuman keras yang kemudian mengarah ke Narkoba. Dampak penyalahgunaan Napza sangat besar mengancam generasi muda bangsa ini.
Napza adalah semua bahan atau zat kimia yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah pikiran, perasaan, suasana hati atau perilaku seseorang. Napza merupakan Narkotika, Psikotropika, dan zat Adiktif. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri,dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU No.35 tahun 2009). Psikotropika merupakan obat-obatan yang bukan golongan narkotika tetapi mempunyai efek yang sama dengan narkotika. Karena mahalnya harga narkotika dan psikotropika, remaja menggunakan zat atau bahan yang lain yang memberikan pengaruh yang sama dengan narkotika dan psitropika antara lain lem, thinner cat, dan sejenisnya.
Sebagai lembaga pendidikan sudah sepatutnya sekolah turut ambil bagian dalam ‘memerangi’ penyalahgunaan Napza. Salah satunya dengan masuknya materi Napza dalam kurikulum di sekolah. Napza merupakan salah satu materi yang diberikan pada pelajaran Biologi kelas XI di SMA Negeri 1 Tegal semester genap. Kompetensi dasar materi ini adalah mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat. Pembelajaran pada KD ini diberikan dengan penugasan membuat film singkat yang berisi dampak penyalahgunaan Napza pada kehidupan masyarakat.
Penyalahgunaan Napza memberikan dampak yang sangat luas meliputi dampak terhadap jasmaniah, kejiwaan dan sosial. Napza memberi dampak gangguan pada system syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit, paru-paru, hemopeotik gastrointestinal, penurunan fungsi system reproduksi, gagal ginjal, gangguan pada otot dan tulang serta berpotensi tertular HIV/AIDS. Selain dampak jasmaniyah penyalahgunaan Napza juga memberi dampak kejiwaan yaitu mabuk, halusinasi, ketergantungan sampai sakaw, serta dampak sosial yaitu meningkatnya kriminalitas di lingkungan masyarakat.
Video berdurasi 20-30 menit berisi siswa yang bermain peran mengenai dampak dari penyalahgunaan Napza. Pesan yang disampaikan dalam video tersebut diharapkan dapat membekas pada jiwa siswa untuk menghadapi hari depannya kelak. Pendidikan melalui video ini dapat menjadi salah satu ajang untuk memutus rantai penggunaan Napza pada generasi muda. Diharapkan juga mereka bisa menjadi alat untuk menebar kampanye anti Napza.
Pembelajaran Napza dengan bermain peran hanya merupakan salah satu pendidikan karakter untuk memperbaiki generasi muda penerus bangsa, di samping pendampingan keluarga di rumah. Keluarga harmonis merupakan tempat pertama yang menjadi benteng tangguh untuk memfilter pengaruh buruk Napza. Ketika seorang anak di dalam rumah merasa nyaman, maka dia tidak akan mencari tempat lain. Pendidikan agama yang ditanamkan sejak dini pada anak juga dapat menghindarkan diri dari pengaruh Napza. Seorang anak yang dibekali dasar agama yang kuat tidak akan mudah dibawa pengaruh negatif orang lain. Semoga kita mampu mendidik putera-puteri harapan bangsa dengan landasan agama dan budi pekerti yang luhur.
Early Falikhati, S.Si
Guru SMA Negeri 1 Tegal