Mengajak Anak Berbahasa yang Baik

Oleh: Dra. Mariyah SMPN 36 Semarang
Oleh: Dra. Mariyah SMPN 36 Semarang

SEMARANG – Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk beriteraksi dan mengidentifikasikan diri. Anak berkomunikasi menggunakan bahasa pertama kali dari ibunya.  Bahasa yang diajarkan bahasa ibu. Bahasa yang digunakan seorang ibu untuk berinteraksi dengan anaknya. Bahasa itu bisa bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris dan lain-lain tergantung ibunya.

Bahasa yang diterima anak tidak hanya di rumah saja. Anak juga mendapatkan bahasa dari sekolah dan masyarakat. Anak mulai mendapat pelajaran bahasa yang baik dan benar di bangku sekolah. Sekolah merupakan  bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

Di sekolah anak mendapatkan pendidikan bahasa dari  Sekolah Dasar (SD)  sampai sekolah menengah (SMP). Selama mendapatkan pelajaran bahasa di sekolah, masih banyak anak yang belum dapat berbahasa dengan baik. Mereka masih menggunakan bahasa campuran (bahasa Indonesia dan bahasa daerah). Hal itu bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari ketika anak berinteraksi dengan guru di sekolah.

Bahasa yang mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari di masyarakat mempengaruhi cara berbahasa mereka di sekolah. Bahasa yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat adalah bahasa tidak resmi. Sedangkan bahasa yang dipergunakan di sekolah atau situasi resmi menggunakan bahasa resmi. Bahasa resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi atau formal. Contoh situasi resmi misalnya sekolah, kantor, atau lembaga kedinasan.  Bahasa tidak resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi. Contoh situasi tidak resmi misalnya pasar, rumah, masyarakat.

Anak sering menggunakan bahasa tersebut untuk berbicara dan menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Di sekolah sering kali terjadi anak menulis kalimat dalam bahasa Indonesia terjemahan dari bahasa Jawa, sehingga kalimat itu menjadi tidak efektif dan lucu. Hal itu terjadi tidak hanya ditingkat SD tetapi juga ditingkat SMP. Pengetahuan anak tentang bahasa Indonesia khususnya berbicara dan menulis masih rendah. Anak belum tahu benar tentang tata cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di Sekolah Dasar anak hanya dikenalkan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) hanya sebagian. Pengetahuan yang  sedikit itulah yang menyebabkan anak kurang memahami penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Di masyarakat penggunaan bahasa baku itu lazim disebut bahasa yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik dan benar sudah lama menjadi harapan pencinta dan pembina bahasa di Inonesia. Dalam tuntutan akademis tentu saja bahasa yang tidak mengalami kesalahan kaidah. Muslich (2010:9) mengatakan bahwa pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan

atau yang dianggap baku akan melahirkan bahasa yang benar (Tribana,2012:19). Untuk itu anak dilatih membuat tulisan tentang cerita pengalaman pribadi. Cerita itu lalu dibacakan di kelas. Kebiasaan anak bercerita dan menulis dapat mengurangi kesalahan dalam berbahasa. Anak dapat menganalisis sendiri kesalahan bahasa yang dibuat sesuai dengan kaidah bahasa baik dan benar atau tidak.

Bahasa baku tidak selalu sama dengan bahasa yang baik dan benar. Bahasa baku berkaitan dengan penggunaan  bahasa sesuai kaidah, sedangkan bahasa yang baik dan benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan konteks pemakaian bahasa seperti tempat, suasana, waktu, siapa dan kepada siapa berkomunikasai (Tribana,2012:2). Bahasa yang baik adalah penggunaan bahasa Indonesia yang lebih mengutamakan fungsi komunikatifnya. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran bahasa (Moeliono, 1988:19-20).

Langkah  yang dapat dilakukan untuk mengajak anak berbahasa dengan baik dan benar yaitu anak sejak dini dikenalkan dengan bahasa yang baik dan benar untuk berinteraksi. Bahasa yang digunakan dalam percakapan  sehari-hari melatih anak terbiasa berbahasa dengan benar, baik dalam situasi resmi maupun tidak resmi. Tidak hanya dalam hal berbicara tetapi juga dalam menulis. Jika anak terbiasa melakukan itu semua maka kesalahan berbahasa pada anak dapat ditekan.

Pemahaman tentang berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat dilatih secara berkesinambungan. Di rumah anak diajarkan bercerita dan menulis. Anak juga dibiasakan membaca buku. Buku yang dibaca tidak hanya buku pelajaran tetapi juga buku yang lain. Semakin banyak anak membaca buku dan berinteraksi dengan dunia luar akan menambah wawasan anak  dalam berbahasa.

Di era sekarang ini penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih jauh dari sempurna, Hal ini disebabkan pengaruh bahasa lain. Bahasa yang sedang marak digunakan bahasa Inggris dan bahasa gaul. Oleh sebab itu menjadi tugas kita untuk mengajak anak menggunakan bahasa yang baik dan benar di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

Oleh: Dra. Mariyah

SMPN 36 Semarang