JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pemerintah Kota Surakarta akan mengoptimalkan keberadaan rumah sakit (RS) daerah untuk penanganan COVID-19 sebelum membuka di lokasi yang baru.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Jateng, Rabu mengatakan saat ini sudah ada dua rumah sakit milik Pemkot Surakarta yang akan dioptimalkan fungsinya, yaitu Ngipang dan RS Bung Karno.
“Kedua rumah sakit ini memiliki standar fasilitas dan pengolahan limbah yang sudah memadai. Kalau membuat rumah sakit darurat harus dipelajari lagi. Saat ini paling baik tetap langkahnya harus efisien,” katanya.
Pihaknya mencatat hingga minggu lalu jumlah tempat tidur di seluruh rumah sakit di Solo yang khusus menampung pasien COVID-19 mencapai 816 tempat tidur. Dari total tersebut yang sudah digunakan sebanyak 624 tempat tidur.
Dengan demikian, ada sebanyak 192 tempat tidur yang masih dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan jika sewaktu-waktu ada penambahan kasus positif COVID-19.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini ada beberapa rencana yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Ia mengatakan salah satunya adalah penderita COVID-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan yang bergejala ringan dikarantina di satu lokasi khusus, sedangkan untuk pasien bergejala sedang ditempatkan di rumah sakit.
Selain itu, pihaknya juga akan menitikberatkan pada peningkatan daya tampung di rumah sakit, termasuk daya tampung tempat tidur untuk pasien.
“Kalau sudah tidak menampung lagi baru kemudian membuat rumah sakit darurat. Rumah sakit darurat ini jadi alternatif ketiga,” katanya.
Upaya lain yaitu melakukan koordinasi dengan kabupaten sekitar agar juga meningkatkan kapasitas rumah sakit di masing-masing daerah mengingat sejauh ini sebagian pasien yang dirawat di Solo merupakan rujukan dari kabupaten lain. (fid/ant)