JATENGPOS.CO.ID – Indonesia adalah salah satu negara yang kaya. Negeri yang subur ini terkenal dengan sebutan “Jamrud Katulistiwa”, karena kesuburan alamnya, kekayaan bahan tambangnya maupun keindahannya. Dengan dikaruniai kekayaan alam ini seharusnya rakyat Indonesia mudah untuk memperoleh kesejahteraan hidup. Akan tetapi ternyata kemakmuran dan kesejahteraan yang didambakan rakyat tidak kunjung didapatkan, sehingga di dalam rangking penghasilan perkapita Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain.
Jika ditelaah dengan secara mendalam, apakah yang menyebabkan kemakmuran tidak kunjung didapatkan oleh rakyat Indonesia? Jawabannya adalah kualitas sumberdaya manusia, Kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kemajuan yang diraih oleh suatu bangsa. Jepang sebagai bangsa yang sangat maju di dalam bidang teknologi, pada tahun 1945 negaranya luluh lantak oleh bom atom di herosima dan Nagasaki, akan tetapi tidak sampai 3 dasawarsa bangsa ini telah melesat melampaui negara-negara yang telah merdeka sekitar tahun 45-an yang tidak terkena musibah perang seperti jepang.
Semangat yang telah dipunyai Jepang dengan melakukan usaha yang sungguh-sungguh di dalam membangun negaranya setelah musibah bom atom patut untuk dipuji. Pada waktu ini kaisar Jepang (Hirohito) memerintahkan untuk selekasnya bangkit dari keterpurukan perang dengan beberapa usaha yang dilakukan antara lain: menerjemahkan buku-buku teknologi kedalam Bahasa Jepang, sehingga orang Jepang menguasai teknologi tersebut,
Bangsa Jepang telah melakukan pembangunan sumberdaya manusia (melalui Lembaga pendidikan) sehingga menghasilkan manusia yang tangguh (tahan banting), jujur dan mampu bersaing dengan bangsa lainnya.
Jika kita evaluasi penyebab dominan yang membuat bangsa Indonesia belum mampu menjadi pemimpin bangsa lain di dunia adalah konsekuensi dari pembangunan sumber daya manusia yang masih terbelakang, sehingga dari sistemdemokrasi lahirlah pemimpin-pemimpin yang tidak amanah, akhibatnya banyak pemimpin-pemimpin daerah yang melakukan korupsi, sampai milyaran rupiah bahkan anggota legislative pun ikut melakukan korupsi berjamaah.
Kondisi ini jelas merupakan musibah yang harus ditanggung oleh negara Indonesia, sebagai biaya biaya demokrasi yang tidak bertanggung jawab. Demokrasi di negara ini merupakan demokrasi yang transaksional, sehingga lahirlah pemimpin-pemimpin yang egois, yang berusaha mengeruk keuntungan bagi diri dan kelompoknya sendiri. Akhir-akhir ini juga sering terjadi bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor, letusan gunung api, gempa bumi bahkan ada juga bencana angina putting beliung.
Bencana-bencana tersebut sangatlah menguras tenaga bahkan biaya untuk menanggulanginya. Akan tetapi bencana banjir dan tanah longsor dapat terjadi oleh ulah manusia, antara lain karena gundulnya hutan, penambangan yang tidak mengindahkan konservasi alam bahkan keamanan lingkungan serta penyalahgunaan perijinan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Solusi yang dapat ditawarkan secara menyeluruh untuk membangun negara ini secara benar adalah pendidika nkarakter yang tuntas sehingga menghasilkan manusia yang berkualitas, yang mampu menuntaskan persoalan bangsa ini. Pendidikan karakter ini harus dilakukan secara dini, hal ini disebabkan berikut ini.
Mendidik anak di usia dini ibaratkan “mengukir batu”, sedangkan mendidik manusia di usia dewasa ibarat “mengukir di atas air”. Jadi Pendidikan karakter di usia dini akan terus diingat oleh anak tersebut di sepanjang hidupnya. Pendidikan karakter yang wajib diberikan kepada anak-anak di usia dini adalah karakter keberanian mengeluarkan pendapat, kejujuran, amanah, tenggang rasa serta bekerja sama.
Keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT sangat berpengaruh terhadap pengendalian tingkah laku manusia. Jika manusia telah mencapai tahap ini, maka lahirlah pemimpin yang sangat didambakan rakyat Indonesia, sehingga lahirlah pemimpin dari demokrasi yang sehat, bukan demokrasi transaksional yang membutakan hati.
Lahirlah system pembangunan yang transparan dan bertanggung jawab, ijin-ijin pembanguan yang sesuai dengan peruntukannya dan penyakit korupsi sembuh dari dada-dada birokrasi dan legislatif Indonesia. Ketika di suatu negara rakyatnya beriman dan bertakwa kepadaAllah SWT, maka barokah Allah SWT akan turun dari langit dan bumi Indonesia, sehingga masyarakat adil dan makmur akan segera diwujudkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di Quran surat Al A’raaf (96)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”