JATENGPOS.CO.ID,– Berbagai perilaku yang jauh dari nilai-nilai budaya bangsa kita seringkali membuat prihatin akhir-akhir ini. Perilaku tindak kekerasan yang dilakukan siswa sekolah mulai dari bullying, sek bebas, penyalahgunaan narkoba dan miras. Peristiwa tersebut mencoreng dunia pendidikan kita. Sorotan masyarakat tertuju pada sistem pendidikan kita dan pelaksana pendidikan terutama guru. Padahal peran guru hanya dilakukan di sekolah yang hanya berlangsung beberapa jam. Timbul pertanyaan bagaimana cara agar kemajuan pendidikan berkembang pesat?
Dalam keluarga waktu yang siswa habiskan jauh lebih lama dibandingkan di sekolah. Nah, kalau begitu maka peran keluarga dalam pendidikan harus dilibatkan supaya dapat mendorong kemajuan pendidikan abad 21. Penentu kemajuan pendidikan tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi uga dari pendidikan non formal yakni keluarga. Keluarga menjadi sangat penting dikarenakan waktu anak lebih banyak dalam keluarga sehingga segala sesuatu tergantung orang tua dalam lingkungan rumah. pendidikan karakter anak dari masih dalam kandungan sampai dewasa juga berawal dari keluarga yakni kedua orang tuanya. Kebiasaan anak untuk disiplin dalam waktu dan pembiasaan sikap yang sopan dana mematuhi aturan sangat penting dilakukan dalam keluarga jadikan keluarga sebagai penyebar virus kebutuhan akan prestasi sehingga anak senantiasa termotivasi untuk terus maju menghadapi tantangan dan memajukan bangsa.
Bimbingan dan arahan sangat penting dilakukan untuk anak supaya terbentuk karakter yang baik. Jadikan kebutuhan akan prestasi dalam keluarga dan pendidikan di sekolah. Di sekolah yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi dalam keluarga orang tua juga berperan dalam pendidikan keluarga yakni hampir sama dengan layaknya tugas guru yakni mendidik mengajar membimbing mengarahkan melatih anak mereka supaya menjadi anak yang berkarakter baik disiplin. Sehingga peran keluarga sangat penting demi kemajuan pendidikan di Indonesia sebab tanpa adanya dorongan arahan dari orang tua maka anak tidak akan mempedulikan pendidikan mereka dikarenakan orang tuang saja tidakmemikirkan mereka. Semangat untuk menimba ilmu dan adanya dukungan perhatian dari keluarga menjadi modal utama anak untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan potensi yang ada dalam diri mereka. Hasilnya pendidikan di Indonesia ke depan akan mengalami kemajuan.
Kemungkinan besar mengapa pendidikan di Indonesia tertinggal dengan negara lain dikarenakan proses pendidikan dianggap hanya memenuhi kewajiban wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah bukan karena memang semangat dari dalam mereka sehingga hasilnya mereka dalam melakukan proses penddikan tidak sepenuhnya atau hanya setengah-setengah dan hasilnya juga maksimal memang setengah dan dipastikan kurang dari setengah. Perlu adanya kesadaran bahwasanya pendidikan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masa depan anak itu sendiri.
Peran orang tua untuk selalu mengingatkan dan mengatakan dan berkewajiban untuk kelangsungan pendidikan anak-anaknya. Karena masalah klasik yang sering muncul tatkala anak ingin melanjutkan pendidikan adalah masalah biaya yang memang para orang tua juga harus menyiapkan dan siap untuk demi pendidikan anaknya. Namun yang terkadang menjadi aneh dikala kebutuhan yang berkaitan dengan hal konsumtif selalu diutamakan tetapi kebutuhan akan pendidikan anak diabaikan.
Dasar Regulasi Pendidikan Keluarga
           Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 30 Tahun 2017 tentang pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan. Regulasi mengenai peran keluarga dalam proses penyelenggaraan pendidikan sudah sangat tepat sekali. Ini dikarenakan tanpa adanya pendidikan keluarga yang berkualitas maka pendidikan mutu pendidikan secara keseluruhan di Indonesia juga tidak bakalan mengalami kemajuan.            Pendidikan keluarga diibaratkan pondasi sebagai dasar pendidikan selanjutnya melalui jalur formal. Sehingga pendidikan keluarga sangat urgen untuk mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki semangat untuk maju dan berprestasi. Harapannya dengan suksesnya pendidikan keluarga berimbas pada kualitas pendidikan dan kemajuan pendidikan terutama di abad 21 yang sangat banyak tantangannya. Kalau pendidikan keluarga diabaikan maka hal yang terjadi sebaliknya yakni pendidikan akan mengalami kemunduran, tentu kita tidak mengharapkan semua itu terjadi. Momen peringatan hari pendidikan nasional menjadi dasar pijakan yang tepat untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan keluarga demi terciptanya kemajuan pendidikan abad 21.
Arif Setiya Pramono, S.Pd
Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara