JATENGPOS.CO.ID. SALATIGA– Lasidi ( 56) warga kampung Canden RT 04 RW 03, Kelurahan Kutowinangun Lor, Salatiga ditemukan tewas di galian septictank di kampung Pancuran RT 10 RW 04, Salatiga, Rabu (20/12) pagi. Diduga kuat tewasnya penjual bambu itu akibat kepalanya terbentur tanah ketika terjatuh di galian septictank sedalam 2,5 meter.
Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, kali pertama kejadian ini diketahui oleh Ny Tumirah (50) yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian. Saat itu sekitar pukul 05.00, saksi lari pagi di kampungnya.
Saat melintas di dekat galian septictank untuk WC umum warga itu, saksi melihat ada seonggok tubuh manusia yang tengkurap di kubangan septictank. Awalnya saksi mengira benda itu patung, namun setelah diamati dengan seksama ternyata tubuh manusia. “ Kok ada benda tengkurap di kubangan septictank, saya kira itu patung, ternyata jasad manusia. Saya langsung lari dan berteriak-teriak minta tolong,” kata Ny Tumirah kepada Jateng Pos.
Saksi pun langsung berlari dan berteriak histeris sehingga mengundang warga berdatangan.Sejumlah warga akhirnya mengecek dengan turun ke kubangan dengan kedalaman air sekira 30 cm untuk memastikan itu jasad manusia.
Kemudian warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Tingkir. Tak lama kemudian sejumlah petugas dari Polsek Tingkir dan Polres Salatiga datang ke lokasi kejadian guna olah TKP. Polisi juga memasang police lina di lokasi kejadian. Petugas kemudian mengevakuasi mayat korban dan dibawa ke RSUD Salatiga untuk visum.
Dari hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada diri korban. Sedangkan luka di pelipis korban akibat benturan saat kali pertama jatuh ke kubangan septictank.
Menurut keterangan salah seorang warga, Agus (30) pembangunan septictank itu bagian dari pembangunan WC umum di kampung Pancuran RT 10 yang dibangun oleh Pemkot Salatiga. Septictank dibangun dengan menggali jalan di pinggir sungai kecil di kampung itu.
Selama proses pembangunan, warga sudah memberi tanda stop supaya tidak melintas di jalan kampung itu. Bahkan warga sudah memberi palang dari bambu di galian septictank.
Namun diduga korban nekat melintas di pinggir galian selebar 50 cm. Dan saat melintas, karena licin korban terpeleset hingga akhirnya tewas. “ Mungkin karena masih pagi, tidak ada warga yang tahu saat korban jatuh. Sebenarnya sudah diberi tanda stop dan palang bambu, agar tidak ada yang melintas. Info dari keluarganya, korban hendak pergi ke Pasar Blauran,” katanya.
Kasubag Humas Polres Salatiga AKP I Nyoman Suasma mengatakan, korban meninggal karena jatuh dan dari hasil visum tidak ada tanda-tanda penganiayaan. (deb/muz)