JATENGPOS.CO.ID, Solo – Penyerapan beras oleh Perum Bulog Subdivre III Surakarta, Jawa Tengah, baru mencapai 219 ton sejak awal tahun hingga saat ini mengingat belum memasuki masa puncak panen.
“Kalau saat puncak panen dalam satu hari penyerapannya bisa sampai 1.000 ton,” kata Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Titov Agus Sabelia di Solo, Rabu.
Ia mengatakan, target penyerapan tahun ini sebesar 75.000 ton.
Dengan penyerapan tersebut, dikatakannya, stok beras Bulog Subdivre III Surakarta hingga hari ini mencapai 19.380 ton. Sebagai rincian, untuk komposisi beras premium sebanyak 6.500 ton, sedangkan sisanya beras kualitas medium.
Mengenai penyaluran, menurut dia, salah satu yang dilakukan masih melalui pedagang pasar. Dalam satu hari untuk penyaluran melalui pedagang se-Soloraya mencapai 30-40 ton/hari.
“Kalau untuk jumlah pedagang, sampai saat ini di Soloraya hampir 200 ‘downline’ yang kami miliki,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menjual beras kualitas premium di Kios Pangan Kita.
Ia mengatakan setelah Kios Pangan Kita di Pasar Legi tidak aktif akibat kebakaran beberapa waktu lalu, sejak Desember 2018 kios tersebut sudah buka lagi di pasar darurat.
Sementara itu, ia memprediksi puncak penyerapan akan terjadi pada Maret dan April. Sama seperti tahun lalu, dikatakannya, penyerapan paling tinggi terjadi di Kabupaten Sragen diikuti Kabupaten Klaten. Sebelumnya, target penyerapan pada 2018 sebesar 85.000 ton yang terealisasi sekitar 71 persen.
“Harapannya tahun ini target bisa tercapai,” katanya. (udi/fid)