Penyerapan Tembakau Belum Optimal, Petani Temanggung Mengeluh

Petani Tembaku (Pemkab Temanggung)

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – Kalangan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengeluhkan penyerapan tembakau oleh industri rokok belum optimal pada masa panen tahun ini.

Petani yang juga Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung Yamuhadi di Temanggung, Selasa, mengatakan selain itu harga tembakau belum sesuai harapan petani.

“Tembakau grade C saat ini harganya Rp60.000 per kilogram, harga tersebut masih jauh dari harapan petani,” katanya.

Menurut dia serapan tembakau oleh perwakilan pabrik rokok masih sangat lambat karena sampai sekarang hanya ada satu perwakilan pabrik yang melakukan pembelian dengan optimal.

iklan

Padahal, katanya setiap panen tembakau, setidaknya ada dua perwakilan pabrik rokok yang melakukan penyerapan tembakau dengan baik sehingga harga tembakau juga lebih baik.

Baca juga:  Jebakan Tikus Renggut Nyawa Petani di Sragen

“Sekarang ini hanya perwakilan PT Gudang Garam yang sudah melakukan pembelian tembakau dengan optimal, meskipun dengan protokol kesehatan yang cukup ketat,” katanya.

Ia mengakui perwakilan PT Djarum memang sudah melakukan pembelian, namun permintaan dari perwakilan rokok kretek tersebut sangat susah di penuhi petani tembakau sehingga tembakau produksi petani tidak banyak yang bisa masuk ke perwakilan Djarum.

Kondisi tersebut membuat hasil panen tembakau petani masih banyak yang belum terserap pabrik.

“Kami minta kebijaksanaan dari perwakilan Djarum di Temanggung agar melakukan pembelian secara optimal, sehingga geliat panen raya ini bisa lebih baik. Setidaknya ada persaingan harga, dengan demikian harga tembakau bisa ada peningkatan,” katanya.

Baca juga:  Petani Temanggung Diimbau Perbanyak Tanaman Pangan

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah melakukan kunjungan ke sejumlah gudang perwakilan pabrik rokok di Temanggung dan mengimbau perwakilan PT Djarum untuk segera melakukan pembelian tembakau dari petani.

“Namun, pada kenyataannya sampai saat ini penyerapan dari perwakilan Djarum masih sangat lambat,” katanya.

Petani tembakau lainnya Sutopo mengatakan saat ini petani sudah melakukan panen tembakau hingga petikan keempat, namun harga tembakau belum meningkat, padahal kualitas tembakau sudah semakin bagus.

Menurut dia di tahun-tahun sebelumnya, saat petikan daun keempat ini harganya sudah mulai bagus, bisa mencapai Rp75.000 hingga Rp90.000 per kilogram.

“Harapan kami segera ada peningkatan pembelian, sehingga ada persaingan pasar yang bagus. Jika ada persaingan maka secara otomatis harga tembakau akan meningkat,” katanya.

Baca juga:  Lama tak Gituan Sama Istri, Pria Temanggung Ini Gituin Anaknya

Ia menuturkan saat ini sudah memasuki pertengahan panen tembakau, petani sangat berharap hingga akhir panen nanti, perwakilan pabrik rokok bisa melakukan pembelian dengan harga yang wajar. (fid/ant)

iklan