Pertamina – TBBM Boyolali Gelar Pelatihan Konservasi Biofarmaka

MATERI TEKNIK- Tim teknis dari Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Yunus Puratmoko,SP dan Ahmad Arifandy Hidayat,S.Si, sedang memberikan materi teknik pengidentifikasian tanaman,kepada peserta pelatihan Pengembangan Konservasi Biofarmaka di Kawasan Bukit Wonopotro, Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali
MATERI TEKNIK- Tim teknis dari Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Yunus Puratmoko,SP dan Ahmad Arifandy Hidayat,S.Si, sedang memberikan materi teknik pengidentifikasian tanaman,kepada peserta pelatihan Pengembangan Konservasi Biofarmaka di Kawasan Bukit Wonopotro, Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – PT Pertamina (Persero) melalui Terminal BBM Boyolali menggelar pelatihan pengembangan Konservasi Biofarmaka (Tanaman obat). Kegiatan yang bekerjasama dengan Kebun Raya Indrokilo Boyolali mengangkat tema ‘Konservasi dan Manfaat Biofarmaka bagi Pelestarian Lingkungan dan Wisata Edukasi’.

Pelatihan yang dilaksanakan pada Selasa (17/9) tersebut menyasar pengelola kawasan Ecoedutourism Bukit Wonopotro di Desa Blumbang, Kec. Klego, Boyolali. Sebanyak 30 peserta mengikuti rangkaian pelatihan yang terdiri dari sesi materi dalam ruangan dan sesi materi luar ruangan.

Materi pelatihan disampaikan oleh praktisi dari Kebun Raya Indrokilo, yang meliputi materi teknik eksplorasi, teknik identifikasi, teknik perawatan, dan teknik penataan tanaman Biofarmaka di taman pamer.

Baca juga:  Pertamina Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran di Tol Trans Jawa
IDENTIFIKASI TANAMAN- Tim teknis dari Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Yunus Puratmoko, SP dan Ahmad Arifandy Hidayat, S.Si, sedang memberikan materi teknik pengidentifikasian tanaman terkait teknik prakiran tinggi tegakan tanaman dan identifikasi jarak jauh, kepada peserta pelatihan Pengembangan Konservasi Biofarmaka di kawasan Bukit Wonopotro, Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali.
IDENTIFIKASI TANAMAN- Tim teknis dari Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Yunus
Puratmoko, SP dan Ahmad Arifandy Hidayat, S.Si, sedang memberikan materi teknik
pengidentifikasian tanaman terkait teknik prakiran tinggi tegakan tanaman dan identifikasi
jarak jauh, kepada peserta pelatihan Pengembangan Konservasi Biofarmaka di kawasan
Bukit Wonopotro, Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali.

Kegiatan konservasi Biofarmaka merupakan salah satu program unggulan Keanekaragaman Hayati TBBM Boyolali. Pengembangan Biofaramaka di Kawasan Bukit Wonopotro mulai diinisiasi sejak tahun 2018.

iklan

Berawal dari hasil eksplorasi Tim Kebun Raya Indrokilo tahun 2018 silam, ditemukan 22 jenis potensi tanaman biofarmaka di kawasan Bukit Wonopotro. Hal tersebut ditindaklanjuti oleh PT Pertamina TBBM Boyolali menggandeng Tim Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, untuk menggali lebih luas potensi tersebut.

Operation Head Terminal BBM Boyolali, Mangku Hidayat Basuki, dalam sambutannya mengungkapkan, PT Pertamina Terminal BBM Boyolali selalu berkomitmen mendukung misi perbaikan dan pelestarian lingkungan melalui Program Keanekaragaman Hayati, baik di lingkungan TBBM Boyolali maupun masyarakat luas.

Baca juga:  Diskusi Publik IPB, Mentan SYL: Pengetahuan Mahasiswa Pertanian Harus Berguna Di Desa
PELATIHAN- Kepala Desa Blumbang, Widayanto, memberikan sambutan pada acara pelatihan Pengembangan Konservasi Biofarmaka yang dilaksanakan di Kawasan Bukit Wonopotro. Ia menghimbau agar peserta pelatihan dapat menyerap ilmu dengan baik dan menerapkannya di lapangan
PELATIHAN- Kepala Desa Blumbang, Widayanto, memberikan sambutan pada acara
pelatihan Pengembangan Konservasi Biofarmaka yang dilaksanakan di Kawasan Bukit
Wonopotro. Ia menghimbau agar peserta pelatihan dapat menyerap ilmu dengan baik dan
menerapkannya di lapangan

“Kami akan selalu berkomitmen dalam upaya-upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan, salah satunya yaitu dengan melakukan pelatihan peningkatan kemampuan SDM untuk perawatan biofarmaka. Harapannya, dengan bekal ilmu dari pelatihan tersebut, masyarakat sekitar sadar dan mampu mengelola Kawasan Wonopotro dengan wawasan konservasi,” ungkapnya.

Selain kegiatan konservasi Biofarmaka, terdapat kegiatan konservasi Rusa Timor dan rehabilitasi lahan kritis di kawasan Bukit Wonopotro, Desa Blumbang. Upaya rehabilitasi lahan kritis di Kawasan Bukit Wonopotro berupa kegiatan penanaman 1.000 pohon jati pada tahun 2014. Sedangkan kegiatan konservasi Rusa Timor dimulai sejak tahun 2015, dengan jumlah awal 2 ekor dan kini sudah menjadi 9 ekor.

Kedepannya, Kawasan Bukit Wonopotro ini harapannya dapat berkembang menjadi kawasan konservasi yang dapat digunakan untuk wahana edukasi, rekreasi, dan kegiatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.(aln)

Baca juga:  Jelajah Gunung Muria Lebih Lancar dan Efisien
iklan