Pertanyaan Terbuka Tingkatkan Daya Pikir Siswa

Oleh Maryuni Puji Rahayu, S.Pd.SD Guru SD Negeri Rowodadi, Grabag, Purworejo
Maryuni Puji Rahayu, S.Pd.SD Guru SD Negeri Rowodadi, Grabag, Purworejo

JATENGPOS.C.O.ID – Banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Baik dari segi keaktifan siswa juga bisa dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam mengelola interaksi belajar mengajar. Berbagai hal keterampilan yang harus diketahui guru. Salah satunya adalah keterampilan bertanya.Menurut G.A Brown dan R Edmondson (1984) mendefinisikan pertanyaan sebagai “segala pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan). Baik berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.

Setiap kegiatan belajar mengajar pasti tidak lepas dari pertanyaan guru. Itu artinya setiap guru seberapa frekwensinya pasti memberikan pertanyaan pada siswanya. Oleh karena itu seorang guru perlu memahami teknik-teknik bertanya ( keterampilan bertanya ).  Dengan tujuan agar pertanyaan mencapai sasaran yang tepat.

Beberapa alasan mengapa guru harus menguasai keterampilan bertanya. Pertama, pada umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramah. Guru beranggapan dia adalah sumber informasi (subjek), sedang siswa sebagai penerima informasi(objek). Karena anggapan demikian, maka siswa bersifat pasif dan menerima, tanpa ada keberanian untuk mengemukakan pendapatnya / pertanyaan yang mungkin ada keraguan dari yang disampaikan guru. Dengan keterampilan bertanya yang dikuasai guru, siswa lebih aktif, kegiatan belajar mengajar lebih bervariasi, dan siswa bahkan bisa sebagai sumber informasi.

Baca juga:  Sejalankah Trisatya , Dhasa Darma dan PPK di Kurtilas?

Kedua, kebiasaan yang ada di masyarakat tidak membiasakan anak untuk bertanya, sehingga kebiasaan anak untuk bertanya terpendam. Kebiasaan ini terbawa ke dalam kelas. Pertanyaan yang diajukan guru tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Guru juga tidak menggugah siswa untuk bertanya.

iklan

Ketiga, dengan Kurikulum Tiga Belas (Kurtilas) ini siswa dituntut untuk berani berpendapat atau bertanya. Hal ini dapat terjadi jika guru menguasai keterampilan bertanya yang dapat mengguggah siswa untuk bertanya.Keempat, adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan guru hanya berfungsiuntuk mengetahui pemahaman siswa.

Pertanyaan yang diajukan guru mempunyai banyak maksud, antara lain untuk memberikan dorongan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, mengajak siswa untuk berfikir, sebagai apersepsi, untuk mendapatkan umpan balik, meningkatkan pemahaman siswa, mengundang siswa untuk bertanya, mengevaluasi siswa, menegur siswa yang mengganggu teman lain. Guru dapat memberikan pertanyaan tersebut secara individu atau kelompok. Adapun jenis pertanyaannya berfariasi. Bisa pertanyaan terbuka atau pertanyaan tertutup.

Baca juga:  Camtasia studio tingkatkan motivasi belajar Siswa zaman now

Cara yang digunakan guru dalam memberikan pertanyaan berpengaruh pada hasil belajar siswa . Cara yang berpengaruh positif bagi siswa memang tidak mudah. Pertanyaan yang penuh arti dan menarik yang dapat meningkatkan daya pikir siswa. Lalu seperti apa bentuk pertanyaan itu?

Salah satu fungsi pertanyaan bagi guru adalah sebagia alat mengajar. Walau sebagian besar pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan ingatan belaka. Pertanyaan yang dapat meningkatkan daya pikir siswa adalah pertanyaan terbuka.

Pertanyan terbuka adalah pertanyaan yang membutukan alternatif banyak jawaban. Pada pertanyaan terbuka kemungkinan respon yang dapat diberikan adalah lebih luas jika dibandingkan dengan pertanyaan tertutup yang hanya membutuhkan jawaban singkat atau satu kata. Contoh pertanyaan tertutup : “Apa merek sepatumu?”, “ Sudahkah kamu sarapan?”, dan lain-lain. Pada pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir bebas sesuai minat dan kemampuannya.

Baca juga:  Nyantrik Tingkatkan Kemampuan Siswa Praktik Pranatacara

Karakteristik pertanyaan terbuka : pertanyaan terbuka membuat si penjawab perlu berhenti sejenak  untuk berfikir; jawaban yang didapat tidak akan berupa fakta, tetapi perasaan, pendapat, atau ide pribadi; pengendali percakapan berpindah pada yang ditanyai; pertanyaan terbuka diawali dengan kata-kata mengapa, bagaimana, apa, deskripsikan, ceritakan tentang, atau bagaimana. Hindari pertanyaan yang hanya berupa jawaban singkat atau fakta saja.

Contoh pertanyaan terbuka, “Mengapa di Jakarta sering terjadi banjir?, “Apa pendapatmu jika tidak sarapan?”. Pertanyaan terbuka bisa juga berupa perintah, “Gambarlah bangun datar segi tiga dengan bentuk yang berbeda!”. Dengan contoh pertanyaan-pertanyaan seperti ini siswa akan lebih kritis dalam berfikir dan bervariasi jawabannya.

Memeng semestinya kita sebagai guru yang notabene sebagai tenaga profesional menguasai berbagai keterampilan, salah satunya adalah keterampilan bertanya. Seperti yang penulis ungkapkan, karena dengan keterampilan bertanya interaksi kegiatan belajar mengajar lebih aktif dan tujuan pembelajaran tercapai.

Oleh Maryuni Puji Rahayu, S.Pd.SD

Guru SD Negeri Rowodadi, Grabag, Purworejo

 

iklan