JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Surakarta memastikan persediaan darah di Kota Solo Jawa Tengah menjelang Idul Adha masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dampak COVID-19 masih aman.
“Persediaan darah, baik untuk golongan A, B, O, dan AB di PMI Surakarta, hingga Kamis ini, sebanyak 2.382 kantung atau aman untuk memenuhi kebutuhan pasien di wilayahnya untuk lima hari ke depan,” kata Sekretaris PMI Cabang Kota Surakarta, Sumartono Hadinoto, di Solo, Kamis.
Sumartono mengatakan jumlah persediaan darah tersebut terdiri dari golongan A sebanyak 356 kantung, B sebanyak 912 kantung, O 785 kantung, dan AB sebanyak 329 kantung sehingga total stok 2.382 kantung.
Menurut Sumartono kebutuhan darah untuk pelayanan pasien di Solo Raya rata-rata sekitar 300 kantung per hari dan mayoritas untuk golongan A, B, dan O, sedangkan untuk AB tidak terlalu banyak.
Sumartono mengakui PMI Surakarta pada bulan puasa sebelumnya dan di tengah pandemi COVID-19, persediaan darah sempat menipis, tetapi berkat bantuan dari sejumlah elemen baik dari TNI, Polri, Pemda Surakarta berbagai Ormas akhirnya mendapatkan tambahan sebanyak 1.800 kantung.
Namun, kata dia, masa AKB dampak pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat yang mendonorkan darahnya sudah luar biasa.
“Pendonor di PMI Surakarta sekitar 60 persen dari kelompok mahasiswa, dan sisanya institusi, ormas, dan masyarakat,” katanya.
PMI Cabang Surakarta terus mengimbau masyarakat supaya tetap mendonorkan darahnya. PMI Surakarta melayani tujuh kali 24 jam atau bisa didonorkan di mobil unit yang ada di depan Kantor Pengadilan Negeri Surakarta Sriwedari Solo, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Menurut dia, PMI Surakarta pada sistuasi pandemi COVID-19 dalam pelayanan kegiatan donor darah tetap menerapkan protokol kesehatan baik petugas PMI maupun untuk pendonor.
“Pendonor sebelum masuk ke ruang donor harus melalui cuci tangan dengan sabun diperiksa suhu tubuhnya, mengenakan masker, dan disterilkan dengan disinfektan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena sudah diantisipasi pencegahan penularan COVID-19,” katanya.
Bahkan, petugas PMI Surakarta selalu menyemprotkan disinfektan di ruangan donor rata-rata sehari dua kali, sehingga pendonor dan petugas PMI juga merasa nyaman dan aman.
“Petugas PMI Surakarta hingga sekarang belum ada yang tertular positif COVID-19. Mereka sudah menjalani tes usap semua hasilnya negatif dan sehat,” katanya. (fid/ant)