Rakyat Peduli Gunung Lawu akan Bawa Eksploitasi Kemuning ke Ranah Hukum

TOLAK EKSPLOTASI: Para aktivis peduli gunung Lawu tanda tangan penolakan eksploitasi di Kemuning. FOTO: YASIN/JATENGPOS

JATENGPOS. CO. OD, KARANGANYAR-Forum Rakyat Peduli Gunung Lawu (FRPGL) atau yang lebih dikenal dengan Jaga Lawu demo di Kebun Teh Kemuning, Sabtu (23/3). Mereka prihatin karena masyarakat sudah kesulitan air bersih dampak dari eksploitasi di Kebun Teh Kemuning.

Koordinator Forum Rakyat Peduli Gunung Lawu, Aan Shopuanudin menjelaskan, kondisi di Kemuning ini banyak investor dan pengembang yang abai dengan kondisi sekitar. Mereka hanya ingin mendapatkan pundi rupiah dengan abai terhadap lingkungan alam. Bahkan warga Kemuning sendiri sudah sulit untuk sekedar menikmati air bersih.

“Saat ini eksploitasi berlebihan dari pembangunan yang terjadi menyebabkan permasalah baru bagi masyarakat,” ucap Aan Shopuanudin.

Disebutkan dia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah melakukan uji laboratorium terhadap kondisi air dan menyatakan air di wilayah Kemuning tidak layak konsumsi.

iklan
Baca juga:  Warga Sragen Geruduk Kantor Desa Pilang Tolak Pembangunan Tower

Gelar aksi masa pun telah dilakukan hingga ke Kabupaten dan mendapatkan respons langsung dari Pj Bupati Karanganyar. Hingga akhirnya menurunkan Tim Teknis Penanganan Kebun Teh Kemuning yang kemudian mengeluarkan maklumat menghentikan seluruh eksplorasi di wilayah tersebut. Tapi faktanya, pengembang dan investor abai serta acuh terhadap himbauan tersebut.

“Mereka terus membangun dan tak peduli dengan teriakan masyarakat, aksi blokade serta aksi masa diplintir sebagai gesekan vertikal antar masyarakat,” ungkapnya.

Berikut sejumlah tuntutan mereka:

1. Menghentikan secara keseluruhan bentuk ekplorasi dan eksploitasi di wilayah Kebun Teh Kemuning.

2. Mendesak pemerintah baik legislatif maupun eksekutif dari tingkat kelurahan hingga kabupaten bahkan provinsi, investor serta pengembang untuk terbuka terkait HGU serta AMDAL.

Baca juga:  Limbah PT RUM di Sukoharjo Berdampak Buruk terhadap Masyarakat Sekitar

3. Meminta pemeritah baik legislatif maupun eksekutif dari tingkat kelurahan hingga kabupaten bahkan provinsi lebih selektif terhadap pengembangan di wiliyah Gunung Lawu serta Kebun Teh, karena merupakan gentong air untuk masyarakat, tidak hanya di Karanganyar maupun Jawa Tengah tapi juga Jawa Timur.

4. Melaksanakan dengan segera tuntutan dari masyarakat Kemuning yang telah disampaikan pada saat pertemuan dengan PJ Bupati Karanganyar.

Ditegaskan Aan Shopuanudin, jika seluruh tuntutan tak dipenuhi, pihaknya akan melaporkan segala bentuk pelanggaran kepada pihak berwajib. Sesuai prosedur hukum positif yang berlaku di Indonesia. Dengan menggandeng seluruh elemen pemerhati lingkungan, baik Ormas, LSM, LBH dan semua aktivis pro rakyat.

Baca juga:  Spanduk Dukungan Gibran - Razali Mulai Bermunculan di Kota Solo

“Kami pastikan, gerakan ini akan terus berjalan hingga seluruh tuntutan kami dipenuhi,” tandasnya. (yas/jan)

iklan