JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (UVBN) Sukoharjo, Prof Ali Mursyid melantik sebanyak 414 mahasiswa sah menjadi Sarjana, dalam Wisuda Sarjana ke 47 dan Magister ke 17, Sabtu (13/3/2021).
Upacara wisuda UVBN masih digelar dengan sistem Drive Thru ala restoran cepat saji, jadi tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, namun juga melaksanakan upacara pindah kucir topi toga wisuda.
“Wisuda Drive thru masih menjadi pilihan Univet (UVBN) Sukoharjo. Meski ada yang tidak bisa hadir, tetapi mereka tetap termuat dalam buku wisuda karena sudah terdaftar namun tidak bisa ikut acara. Biasanya kendalanya adalah jarak yang jauh.” kata Rektor UVBN, Ali Mursyid.
Upacara wisuda kali ini menjadi momen spesial bagi Ali, karena merupakan wisuda terakhir di masa periode jabatannya mengemban amanah sebagai rektor. Ia berharap pada periode mendatang seluruh civitas akademika kampus tetap menjaga harmonisasi dan sinergi kerjasama untuk melahirkan kreativitas.
“Periode (wisuda) berikutnya sudah bukan saya lagi. Kalau melihat perkembangan saat ini, Univet sudah berdiri kokoh di kancah perguruan tinggi di Jawa Tengah hingga Indonesia. Karena komposisi mahasiswa kami berasal dari 24 provinsi,” ungkapnya.
Ketua Umum Yayasan Pembina Pendidikan Perguruan (YPPP) Veteran Bambang Margono, dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasinya atas capaian dan kemajuan UVBN yang selalu meningkatkan lulusan – lulusan berprestasi. Meski begitu, ia mengaku belum puas.
“Kami ingin ke depan, Univet harus menambah (ilmu bagi lulusannya) ketrampilan bahasa asing, khususnya bahasa Cina, Jepang, dan Inggris. Nanti setelah lulus diberi sertifikat. Salah satunya mendirikan pusat studi bahasa,” ujarnya.
Dengan tambahan ilmu bahasa asing yang direncanakan ditempuh selama 1 tahun bagi lulusan UVBN ini, Margono berharap akan mempermudah lulusan UVBN dalam memasuki dunia kerja di era 4.0.
“Kami rencanakan tahun ini harus sudah terealisasi. Jangan (sampai) mundur – mundur lagi, karena situasi persaingan (antar lulusan perguruan tinggi) ketat. Kami harus menambahi bekal anak – anak, selain ijazah S1 juga mempunyai sertifikat ketrampilan bahasa asing,” tegasnya.
Dalam wisuda drive thru kali ketiga di tengah pandemi ini, wisudawan berprestasi diraih Banu Darussalam dari FKIP Program Studi (Prodi) Pasca Sarjana (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia dengan IPK 3,8. Sedangkan dari Program Sarjana (S1), Asri Rokhani dari F Pertanian Prodi Agribisnis meraih IPK 3,89.
Sementara untuk lulusan termuda tercatat atas nama Namira Hanin Sal Sabilla (21 tahun, 3 bulan, 22 hari) dari FKIP program studi Pendidikan Biologi. Adapun lulusan tertua, Guna Handayani (55 tahun, 3 bulan, 5 hari) dari FKIP Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. (Dea)