Role Playing, Tingkatkan Motivasi Belajar Ips

Hariyati, SE .MM Guru IPS SMPN 2 Gunungwungkal Pat
Hariyati, SE .MM Guru IPS SMPN 2 Gunungwungkal Pat

JATENGPOS.CO.ID, – Pada kegiatan  sehari hari menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang motivasi belajarnya  rendah,  sehingga prestasi belajarnya menurun pada mata pelajaran IPS.

Hamdani (2011:290) menjelaskan bahwa motivasi belajar dapat dibangkitkan , ditingkatkan , dan dipelihara oleh kondisi kondisi luar, seperti penyajian pelajaran oleh guru dengan media bervariasi, metode yang tepat, komunikasi yang diamis dan sebagainya.

Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan strategi atau metode role playing karena tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif diharapkan dapat menciptakan  situasi pembelajaran yang konduktif. Menurut Suprijono (2011:83). Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi berupa urut-urutan kegiatan yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran mencakup juga pegaturan  materi pembelajaran yang akan di sampaikan kepada peserta didik.

Baca juga:  Suami jadi Bos Kunci Keluarga Bahagia

Metode role playing adalah metode pembelajaran dengan cara bermain peran sebagai bagian dari simulasi yang adi arahkan untuk mengkreasi, penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dengan cara memerankannya. Melalui strategi pembelajaran role playing siswa diarahkan untuk peka terhadap lingkungannya yaitu mengontruksi memerankan suatu peran yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan pembelajaran IPS.

iklan

Pembelajaran adalah usaha guru untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkunagn atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono dalam Hamdani, 2011:23). Adapun humanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pembelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (sungadi dalam Hamdani,2011:23).

Baca juga:  Media Dinding Tingkatkan Kemampuan Mengumpan Bola

Motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat yang timbul pada diri seseorang untuk melakukkan sesuatu perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain secara  maksimal dari internal dan eksternal pada eserta didik untuk mencapai tujuan uang ingin di capai.

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dalam Suprijono (2011:163) dapat  di klasifikasikan sebagai berikut : (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (b) adanya dorongan dan kebutuhan belajar, (c) adanya harapan dan cita cita masa depan, (d) adanya penghargaan dalam belajar, (e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.

Baca juga:  Trik Mudah Taklukkan UN Bahasa Indonesia

Pembelajaran dalam proses,cara, usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Mortella (dalam Etin Solihatin dan Raharjo,2007:145) mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankkan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep. Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa memperoleh pemahaman terhadap sejimlah konsep dan mengembangkan , serta melatih sikap, moral, nilai, dan keterampilan berdasarkan konsep yang sudah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran IPS harus difomulasikan  pada aspek kependidikan.
iklan