S 3 Sebagai Budaya Literasi Sekolah

Marta Suliastiningsih,S.Pd,M.Si Guru SMP N 36 Semarang.
Marta Suliastiningsih,S.Pd,M.Si Guru SMP N 36 Semarang.

JATENGPOS.CO.ID, – S-3 (Salam senyum sapa) tradisi yang sebenarnya turun temurun sudah diajarkan nenek moyang kita sejak zaman dahulu kala sebagai ciri khas dari bangsa indonesia yang sudah dijunjung tinggi dan diakui dunia bahwa Indonesia terkenal dengan ramah tamah penduduknya .

Sebelum masa era globalisasi sekarang ini salam, senyum sapa adalah hal yang mengikat dalam kehidupan kita dimana masyarakat kita sangat menjunjung tinggi etika,masa sekarang ini sudah mulai punah seiring berkembangnya teknologi informatika dimana anak sekarang tidak lagi mengenal budaya cium tangan kepada orang yang tua , senyum sudah mulai pudar apalagi untuk menyapa ???mereka lebih disibukan dengan gadget yang sudah menguasai sendi kehidupan mereka kalau sudah seperti ini siapa yang pantas untuk dipersalahkan ??? apakah zaman yang mulai pelan tapi pasti membawa perubahan yang kalau kita tidak bisa menyikapi akan menghancurkan aset aset bangsa terutama anak kita??atau kah kita sebagai orang tua yang menganggap bahwa dengan memberi mereka fasiltas sudah dianggap perwakilan kasih sayang kita kepada anak-anak kita ? marilah bersama sama kita belajar untuk meruntut akar masalah sehingga kita kelak dikemudian hari tidak akan menyesali semua yang sudah terjadi.

Baca juga:  Revitalisasi Mediadalam Pembelajaran

Budaya literasi sekolah merujuk pada satu pembiasaan yang berlangsung disekolah sebelum dimulainya suatu kegiatan belajar mengajar. Budaya literasi dalam K13 merupakan satu kesatuan kegiatan untuk mendukungnya suatu pembiasaan siswa untuk mendukung dan membentuk satu karakter siswa dalam suatu lingkungan di sekolah oleh karena itu penting sekali menciptakan budaya literasi dilingkungan sekolah.

Budaya literasi apa yang perlu dan harus dikembangkan dilingkungan sekolah untuk mendukung tehadap aplikasi pendidikan yang berlangsung di sekolah? Sebenarnya banyak sekali budaya literasi yang dapat dikembangkan disekolah dalam tulisan ini budaya literasi yang ingin dibahas seiiring dengan perkembangan generasi tetapi tidak akan hilang adalah budaya literasi S 3 ( Salam, Senyum,Sapa)

iklan
Baca juga:  Metode Demonstrasi Tingkatkan Hasil Belajar

Salam yang mempunyai arti menurut kamus bahasa Indonesia adalah mengucapkan kata assalamualaikum, selamat pagi atau sejensnya yang mempunyai makna bahwa anak diajarkan menyampaikan kepada orang lain kalau dilingkungan sekolah dengan teman, guru atau orang yang lebih tua ucapan salam yang mempunyai arti bahwa siswa diajarkan untuk pertma kali masuk dilingkungan sekolah mengingat akan salam agar siswa menjaga silaturahmi kepada sesama . tidak masalah ucapan datang orang yang lebih tua ke yang muda atau sebaliknya.

Senyum , dalam Fisiologi senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya,atau pula disekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang. Senyum itu datang dari rasa kebahagiaan atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum , bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah.

Baca juga:  Limbah Tingkatkan pendapatan Masyarakat Depok Wulungsari.

Sapa, menurut Kamus Bahasa Indonesia  yang mempunyai arti perkataan untuk menegur  ( mengajak untuk bercakap – cakap ) bisa juga menyampaikan kata persahabatan ,Apa kabar ?How Are You ? disampaikan begitu aktifitas kegiatan setiap pagi untuk memulai kegiatan belajar mengajar

            Salam , Senyum dan Sapa adalah gerbang utama  kita untuk bisa komunikasi baik guru dengan siswa, ataupun siswa dengan temannya . Oleh sebab itu baik sekali dijadikan budaya Literasi di Sekolah sebagai pembentuk karakter diri kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang terkenal dengan keramah tamahan

Marta Suliastiningsih,S.Pd,M.Si

Guru SMP N 36 Semarang.

 

iklan