Sekolah di Zona Hijau Boyolali Diizinkan Ujian Luring

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto saat memberikan keterangan jadwal ujian kelulusan sekolah tingkat SD dan SMP di Boyolali, Selasa (27/4/2021).

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali menyebutkan pihaknya hanya mengizinkan sekolah baik tingkat SD maupun SMP menggelar ujian kelulusan secara luring di daerahnya, yang masuk zona hijau pendemi COVID-19.

“Kami mengizinkan sekolah menggelar ujian secara luring di zona hijau saja, dan zona lain tunda atau digelar secara daring,” kata Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, di Boyolali, Selasa.

Menurut Darmanto sekolah baik SD maupun SMP negeri atau swasta di Boyolali semuanya menyatakan siap melaksanakan ujian kelulusan untuk siswa kelas VI (SD) dan IX (SMP). Namun, pihaknya tetap mempertimbangkan letak sekolah di zona hijau.

Selain itu, kata Darmanto pertimbangan lain semua guru juga sudah divaksin dosis kedua untuk menjaga penularan COVID-19 di sekolah. Bahkan, siswa juga harus mendapatkan izin dari orang tuanya.

iklan
Baca juga:  Desa Ringin Larik Boyolali Siapkan Posko Karantina Untuk Pemudik

Darmanto menjelaskan untuk ujian kelulusan tingkat SD semula direncanakan dilaksanakan pada tanggal 26 hingga 30 April, tetapi kemudian diundur menjadi tanggal 3 hingga 7 Mei mendatang. Hal ini, karena menunggu semua guru divaksin dosis kedua.

Ujian kelulusan untuk tingkat SMP di Boyolali semula akan digelar pada tanggal 19 hingga 24 April, tetapi kemudian diundur tanggal 28 April hingga 5 Mei mendatang. Hal ini, menunggu vaksin untuk guru semua sudah selesai dosis kedua.

“Namun, saya hanya mengizinkan sekolah gelar ujian PTM yang terletak di zona hijau saja, dan sambil menunggu perkembangan COVID-19,” katanya.

Dia menjelaskan ujian kelulusan secara luring lebih objektif. Hal itu, sebagai upaya untuk menjamin mutu pendidikan. Karena, hasil evaluasi belajar yang dilakukan secara daring cukup menyulitkan.

Baca juga:  Harga Anjlok Saat PPKM Peternak Bebek Sragen Menjerit

Hal tersebut, kata dia, guru tidak mengetahui secara langsung, bagaimana siswa mengerjakan ujian. Bisa dikerjakan sendiri atau orang lain. Atau bisa jadi yang mengerjakan hanya satu siswa saja.

Selain ujian langsung, ujian susulan bagi siswa yang berhalangan hadir saat ujian juga telah direncanakan. Begitu juga di sekolah yang berada di zona kuning hingga merah, ujian dilaksanakan secara daring atau ditunda. “Siswa yang tidak bisa berangkat saat ujian susulan juga bisa mengikuti ujian secara daring,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya menekankan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), pentingnya protokol kesehatan. Saat ini sudah hampir seluruh SD di Boyolali menggelar PTM, kecuali bagi sekolah yang ada di zona Merah. (fid/ant)

Baca juga:  Tiga Pesilat di Sragen Hanyut Satu Orang Tewas
iklan