JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Untuk mempersiapkan program lima tahun kedepan, Pengurus Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Rapat Pleno TP PKK Jawa Tengah, di Gedung PKK Jateng, Jl Sriwijaya Semarang, Kamis (8/5).
Dalam rapat tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Hj.Nawal Arafah Yasin,M.S.I, mengatakan ada beberapa orang gram baru PKK untuk lima tahun kedepan. Diantaranya Pandu Cinta, Kader Perak, Kikie, Jam Intan, Rabo Pon, Genting, dan lainya. Ning Nawal, panggilan akrabnya juga mendorong jajarannya yang terdiri dari empat kelompok kerja (pokja) dan sekretariat, untuk terus berinovasi.
Dia menekankan, kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga harus berdampak bagi masyarakat. Juga harusmendukung program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan pemprov Jateng (Luthfi-Yasin).
“Kita sudah merumuskan sejumlah program, ada pula yang sudah berjalan seperti Kader Perak (pelatihan relawan paralegal), yang akan kita manfaatkan untuk rumah perlindungan perempuan dan anak di Kecamatan Berdaya,” ungkapnya.
Selain Kader Perak, imbuh Nawal, ada program Genting atau gerakan orang tua asuh cegah stunting. Lalu Speling (Dokter Spesialis Anak Keliling).
Ditambahkan, kedua program itu dilakukan untuk menekan kasus stunting, mengingat kasus tengkes tidak hanya disebabkan kekurangan gizi. Ada faktor lain seperti kualitas air minum yang buruk, hingga kekurangan hormon tiroid. Untuk itulah, perlu pelibatan dokter spesialis anak, untuk mendiagnosa dan menyelesaikan masalah tersebut.
“Kita juga ada program Kikis (Keluarga Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem). Ini bertujuan untuk ikut membantu program gubernur dan wagub, untuk ikut mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng,” imbuhnya.
Program lainnya, terang Nawal, Aku Hatinya PKK dan Rabu Pon (Gerakan Ibu Menanam Pohon). Kegiatannya itu bertujuan agar pekarangan rumah dimanfaatkan untuk menanam sayur atau cabai, sehingga menekan pengeluaran keluarga.
Ada pula program Jam Intan (Jam Interaksi positif Orang tua dengan anak), PKK Sigab (PKK Siaga dan Tanggap Bencana), hingga Pandu Cinta (pelayanan terpadu pencegahan dan penanganan perkawinan anak), yang akan mengadvokasi terkait dispensasi pernikahan anak, yang dipadu dengan penguatan ketahanan ekonomi keluarga.
“Ke depan, kita tidak hanya lakukan pelatihan UP2K, tidak hanya dengan Baznas. Juga ada pelatihan womenpreneur dengan inkubasinya, supaya mereka bisa mempunyai usaha dengan bagus. Kalau produk belum bagus, kita perbaiki, dan pasar semakin luas,” pungkas isteri Wagub Jateng Gus Yasin itu. (rit/jan)