Sido Muncul Borong Lempuyang Bondowoso

*Perkuat Rantai Pasok Bahan Baku Jamu

- KERJASAMA- Direktur PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, hadir secara daring dalam penandatanganan kerja sama antara Sido Muncul dengan Koperasi Agro Farm Bondowoso tentang Pasca Panen dan Pemasaran Bahan Baku Jamu, pada Rabu (17/5/2023). FOTO : IST/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memborong lima ton Lempuyang sebagai salah satu bahan baku jamu kepada Koperasi Agro Farm Bondowoso. Langkah tersebut dilakukan usai penandatanganan kerja sama antara Sido Muncul dengan Koperasi Agro Farm Bondowoso tentang Pasca Panen dan Pemasaran Bahan Baku Jamu, pada Rabu (17/5/2023).

Penandatanganan diwakili oleh Manager Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul, Bambang Supartoko, dengan Ketua Koperasi Agro Farm Bondowoso, Fuad Syarifi, di Paseban Kabupaten Bondowoso, dengan disaksikan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi UKM, Yulius dan Direktur PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, yang hadir secara daring.

Dalam kesempatan tersebut, Irwan Hidayat mengatakan, lingkup kerja sama kali ini meliputi pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan standar mutu kualitas bahan dengan penerapan kegiatan pasca panen, serta pengelolaan ketersediaan dan pendistribusian hasil bahan yang memenuhi standar mutu Sido Muncul.

Baca juga:  PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan

“Sebagai tindak lanjut kerjasama, pada tahap awal ini kami serahkan Purchase Order (PO) untuk order 5 ton lempuyang kepada Koperasi Agro Farm Bondowoso. Dilanjutkan dengan pengiriman perdana Lempuyang ke Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Semarang,” kata Irwan, yang hadir secara daring dari Semarang.

iklan

Irwan menuturkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Sido Muncul dengan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi UKM dalam mengembangkan rantai pasok komoditas bahan baku jamu dari petani hingga pelaku UMKM pada Desember 2022 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Sido Muncul bersama Kementerian Koperasi UKM dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga meluncurkan Program Penguatan Rantai Pasok Usaha Mikro Komoditas Bahan Baku Jamu.

Irwan menambahkan, sebelumnya Sido Muncul memang sudah mengembangkan industrinya tak hanya bidang jamu saja, melainkan juga ke minuman, serta rempah-rempah. Sido Muncul bahkan telah memiliki Pusat Penelitian Rempah yang berada di area Pabrik Sido Muncul Bergas, Kabupaten Semarang.

Baca juga:  All New BeAT Tingkatkan Fokus dan Konsentrasi #Cari_Aman

“Kami ingin Indonesia bisa kembali menjadi salah satu produsen rempah terbaik dan terbesar, kembali seperti pada masa kejayaan di tahun 1900an dulu, saat bangsa Eropa datang mencari rempah ke Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Irwan, dalam hal rempah ini yang terpenting memperluas pasar dulu. Jika pasar sudah luas, maka kita bisa mengekspor, sehingga bisa terus beli bahan baku ke petani.

“Jadi, kita bukan hanya menjual produk jadi saja, tapi Sido Muncul juga berkeinginan masuk ke pasar internasional dalam hal bahan baku, seperti kunyit, jahe, dan lain – lain, dalam bentuk siap pakai atau ekstrak. Untuk itu pula, kami sudah siapkan pabrik bahan baku sejak 2010 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas yang cukup besar,” terangnya.

Melalui Pusat Penelitian Rempah yang dimiliki Sido Muncul, kata Irwan, akan menjadikan rempah Indonesia makin berkualitas. Kalau produk bagus, pasti laku dan bakal dicari orang.

Baca juga:  Sido Muncul Kembangkan Bisnis Kopi

“Yang pasti melalui kerjasama dengan Kementrian Koperasi UKM dan Koperasi Argo Farm ini Sido Muncul merasa bersyukur. Bukan masalah jumlah, tapi yang terpenting kita sudah memulai dan berharap usaha ini terus berkembang,” tandasnya.

Sementara, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi UKM, Yulius mengatakan, dari hasil kerjasama terkait Rantai Pasok Bahan Baku Jamu, sudah terkirim 7,5 ton rempah ke Sido Muncul. Harapannya, tidak hanya lempuyang saja, tapi bisa kunyit dan bahan baku jamu lainnya.

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bahtiar, yang hadir mewakili Bupati Bondowoso, Salwa Arifin menuturkan, sektor usaha mikro di Bondowoso paska pandemi meningkat pesat. Adapun potensi empon – empon seperti lempuyang, kunyit, jahe sangat besar.

“Dengan adanya kejelasan pasar ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi para pelaku usaha mikro dan meningkatkan kualitas serta pendapatan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Semoga kemitraan bisa terus ditingkatkan,” pungkasnya.(aln)

iklan