JATENGPOS.CO.ID, – Saat mendengar kata smartphone, siapa sih yang tidak tahu, di zaman serba digital dan bomingnya smartphone saat ini merambah dari kalangan usia anak sampai dewasa, dari kalangangan masyarakat bawah sampai masyarakat tingkat atas. Fitur-fitur yang terdapat dalam smartphone yang sangat beragam membuat semua orang bergantung dan mempunyai ketergantungan terhadap smart phone. Pemanfaatan Teknologi Informatika dalam kegiatan pembelajarn adalah sebuah keharusan.
Smartphone dapat juga digunakan untuk perkembangan di dunia pendidikan. Pada saat siswa kita telah banyak yang memiliki smartphone atau sejenisnya, maka kita sebagai guru perlu memutuskan untuk lebih memaksimakan penggunaannya, terutama untuk pembentukan karakter melalui literasi.
Mendengar kata literasi di benak kita yang ada adalah kegiatan membaca, menyuruh peserta didik untuk membaca buku, kemudian menceriterakan kembali apa yang sudah di bacanya. Dalam konteks panduan GLS tahun 2016 Literasi merupakan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu melalui aktifitas membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara.
Indonesia Nasional Assassment Program (INAP) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mengevaluasi kemapuan siswa dalam membaca, metematika, sains hanya 46,88%, data ini selaras dengan temuan UNESCO, badan dunia yang berhubungan dengan pendidikan pada tahun 2012 juga mengevaluasi terkait kebiasaan membaca masyarakat Indonesia, hanya satu dari 1000 orang yang membaca, hal ini sangat memprihatinkan karena kemampuan dan keterampilan siswa merupakan dasar dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap peserta didik. Inilah yang menjadikan alasan mengapa pemerintah mengadakan dan menggencarkan GLS.
Salah satu kompetensi capaian implementasi kurikulum 2013, GLS diharapkan dapat memampukan guru untuk peningkatan keterampilan mengelola pembelajaran dalam meningkatkan kecakapan literasi siswa, membentuk karakter, dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 yaitu keterampilan berfikir tingkat tinggi, Higher Order Thinking Skills (HOTS), yang harapannya dengan membaca dan menulis peserta didik mampu meningkatkan keterampilan berfikir tingkat tinggi sehingga karakter seseorang dapat terbentuk dengan baik, menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik sehinggadapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Gerakan ini merupakan sebuah kegiatan yang bersifat partisipasi dengan melibatkan semua warga sekolah, orang tua dan media massa.
Smartphone merupakan salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk literasi dengan menggunakan methode menemu baling yang diperkenalkan oleh Mampuona. Menemu akrononimnyamenulis dengan menggunakan mulut, baling akronimya membaca dengan telinga, memakai smart phone.
Menulis tanpa menggunakan tangan tetapi dengan berbicara ditelepon, kita bisa membuat tulisan ataupun karya buku. Membaca suatu tulisan tanpa menggunakan mata tetapi menggunakan telinga. Yang kita dilakukan saat menemu baling adalah dengan mendownload aplikasinya ColorNote,@VoiceALoud Reader dan Gboard dari Play Store di smartphone anda, jika di smartphone kita sudah ada Gboard hanya perlu mendownload@VoiceAloud Reader dan ColorNote saja, dengan mesin pencari Google. Jika di hand phone sudah ada aplikasi Note atau ColorNote nya, seperti pada iphone dan sejenisnya, maka tinggal mendownAloud aplikaai @VoiceAloud Reader saja. Setelah aplikasi sudah terpasang di smart phone maka kita bisa menggunakannya untuk menulis ataupun membaca.
Untuk memulainya kita klik aplikasi ColorNote kita coba menulis dengan Gboard yang sudah di-downAloud tadi kemudian kita mulai dengan bersuara, menuliskan dengan mulut apa yang ada di benak kita yang mau dituliskan dengan menekan mikrofon yang ada di Gboard tersebut. Dengan menu ColorNote, apa yang kita ucapkan secara otomatis berubah menjadi tulisan. Setelah kita puas menulis dengan mulut, maka kita simpan apa yang menjadi tulisan kita dengan cara dilihat pada menu bagian kanan atas di ColorNote, klik tanda titik tiga, kemudian pilih kirim ke @VoiceAloud Reader. Untuk mendengarkan apa yang sudah kita tulis dengan mulut tadi, maka kita bisa memilih menu @VoiceAloud Reader untuk baca dengan telinga, kemudian kita pilih mana file yang sudah kita simpan tadi untuk kita baca dengan mendengarkannya.
Apabila ada tulisan yang ingin diedit/diperbaiki cara penulisannya,buka ColorNote setelah muncul tulisannya tinggal di klik dua kali sehingga muncul tulisan yang kita buat tadi kemudian kita edit sesuai yang diinginkan lalu kita simpan lagi seperti di atas dengan kirim ke @VoiceAloud Reader, sehingga jadilah tulisan yang ingin kita buat.
Inilah kemajuan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi yang menjadi salah satu sarana untuk membangun budaya literasi disekolah, dan dapat dilakukan oleh semua warga baik bagi peserta atau bagi pendidik maupun tenaga kependidikan. Smartphone dapat mempermudah guru apalagi untuk jurusan tata busana dalam penyampaian materi, membuat modul, bahan ajar dan memotivasi siswa untuk selalu mengikuti perkembangan model agar tidak ketinggalan zaman. Peserta didik dapat berliterasi saat menerima pelajaran sehingga dapat mempunyai kemampuan menanggapi permasalahan ataupun tagihan dalam mengikuti pelajaran dengan baik, dan menumbuhkan karakter yang diharapkan.
Nah mudah bukan untuk berliterasi menulis dan membaca dengan smartphone? Gunakan smart phone anda untuk dimanfaatkan sebagai sarana berliterasi, untuk kemajuan dunia pendidikan, untuk karya pendidikan. Selamat mencoba.selamat berliterasi. ayo semua , kalau bukan dimulai dari kita siapa lagi. Dengan literasi majulah pendidikan Indonesia. semoga bermanfaat.
Happy Nurul Qotimah, S.Pd.T
SMKN 1 Gantiwarno Klaten